KIAMAT Perang Dunia III Bisa Pecah, China Murka Ditantang AS di LCS, Biden Sebut Xi Jinping Preman

Negara-negara di dunia dibuat cemas akibat konflik Laut China Selatan antara Amerika dan China yang tak kunjung mereda.

Editor: Teguh Suprayitno
scitechdaily.com
Ilustrasi Ledakan Nuklir--Ketengan antara Amerika Serikat dengan China dikhawatirkan akan memicu perang dunia III. 

KIAMAT Perang Dunia III Bisa Pecah, China Murka Ditantang AS di LCS, Biden Sebut Xi Jinping Preman

TRIBUNJAMBI.COM - Negara-negara di dunia dibuat cemas akibat konflik Laut China Selatan antara Amerika dan China yang tak kunjung mereda.

Ketengan kedua negara yang memiliki kekuatan militer menakutkan itu dikhawatirkan akan memicu perang dunia III.

Banyak yang berspekulasi perang akan terjadi jika AS nekat menantang China untuk memperebutkan wilayah Laut China Selatan yang dikabarkan mengandung banyak sumber daya alam. 

Para ahli politik telah menyatakan kekhawatirannya akan potensi meletusnya Perang Dunia III, setelah calon potensial Pimpinan Pentagon dari tim Joe Biden mengklaim Amerika Serikat harus dapat "menenggelamkan semua" kapal China dalam 72 jam untuk meningkatkan pencegahan.

Express.co.uk memberitakan, Michele Flournoy, sebelumnya seorang wakil menteri pertahanan dalam pemerintahan Obama, telah diangkat sebagai calon Menteri Pertahanan di bawah Presiden AS terpilih Joe Biden.

Baca juga: China Kena Karma, Panik Kembali Diserang Gelombang Besar Virus Corona, 4,9 Juta Warga Kota Dikunci

Baca juga: Ilmuwan AS Bongkar Sumber Virus Corona, Ternyata dari Laboratorium Virologi China, Sengaja Dibuat?

Baca juga: Biden Dibuat Pusing Gegara Ulah Trump, Jutaan Orang Akan Menderita, Muncul Kelompok Teroris di Yaman

Namun, Flournoy sebelumnya menyarankan pasukan Amerika harus ditempatkan di Laut China Selatan untuk meningkatkan pencegahan.

Perairan yang diperebutkan itu telah menjadi pusat keterlibatan AS di Indo-Pasifik, dengan staf senior Presiden Donald Trump dan pejabat China memperdebatkan klaim "kedaulatan" di laut.

Dalam tulisannya di jurnal Foreign Affairs awal tahun ini, Flournoy menyerukan peningkatan kehadiran angkatan laut Amerika di Laut Cina Selatan. Dia mengatakan bahwa Washington kehilangan kemampuan untuk melawan agresi militer Beijing di perairan yang diperebutkan.

Ketegangan di Laut China Selatan antara Amerika Serikat dengan China yang terus meningkat dikhawatirkan akan memuicu perang dunia III.
Ketegangan di Laut China Selatan antara Amerika Serikat dengan China yang terus meningkat dikhawatirkan akan memuicu perang dunia III. (Weibo, PLA Daily Photo via Taiwan News)

Masih mengutip Express.co.uk, sebagai hasil dari keyakinan kuat yang dipegang Beijing tentang penurunan kekuatan Amerika Serikat, Flournoy mengusulkan bahwa AS harus meningkatkan pencegahan di wilayah tersebut untuk melawan stigma tersebut.

"Misalnya, jika militer AS memiliki kemampuan secara kredibel mengancam untuk menenggelamkan semua kapal militer, kapal selam, dan kapal dagang China di Laut China Selatan dalam waktu 72 jam, para pemimpin China mungkin berpikir dua kali sebelum, katakanlah, meluncurkan sebuah blokade atau invasi Taiwan; mereka harus bertanya-tanya apakah layak mempertaruhkan seluruh armada mereka,” tulis Flournoy.

Baru-baru ini, dia juga menegaskan kembali sikap anti-China dan keinginannya untuk pertahanan Amerika yang lebih kuat di Indo-Pasifik.

Dalam sebuah wawancara dengan Defense News, Flournoy berkata: “Kita harus memiliki keunggulan yang cukup, yang pertama dan terpenting kita dapat mencegah China menyerang atau membahayakan kepentingan vital kita dan sekutu kita. Itu berarti tekad."

Namun mantan wakil menteri itu juga menginginkan perubahan dari pandangan "buram" pemerintahan Trump tentang China, dan menyatakan keinginan untuk beberapa kerja sama antara Beijing dan Washington.

Baca juga: China Semakin Murka, AS Akan Membayar Mahal Akibat Kelakuan Donald Trump Ini, Taiwan Makin Terancam

Baca juga: Presiden Xi Jinping Buat Dunia Cemas, Militer China Diperintah Siap Perang, Gempur AS Atau Taiwan?

“Ada serangkaian ancaman, apakah itu mencegah pandemi berikutnya, atau menangani perubahan iklim, atau berurusan dengan proliferasi nuklir Korea Utara di mana, suka atau tidak, kita harus berurusan dengan China sebagai mitra atau kita tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved