Karena persendian mengandung banyak jaringan ikat yang kaya kolagen, persendian juga dapat dipengaruhi oleh kekurangan vitamin C.
Ada banyak kasus nyeri sendi yang dilaporkan terkait dengan kekurangan vitamin C, sering kali cukup parah untuk menyebabkan pincang atau kesulitan berjalan.
Pendarahan di dalam persendian juga dapat terjadi pada orang yang kekurangan vitamin C, menyebabkan pembengkakan dan nyeri tambahan.
Namun, kedua gejala ini dapat diobati dengan suplemen vitamin C dan biasanya hilang dalam waktu seminggu.
9. Tulang lemah
Kekurangan vitamin C juga dapat mempengaruhi kesehatan tulang.
Faktanya, asupan rendah nutrisi ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko patah tulang dan osteoporosis.
Penelitian telah menemukan bahwa vitamin C memainkan peran penting dalam pembentukan tulang, sehingga kekurangan vitamin C dapat meningkatkan laju pengeroposan tulang.
Kerangka anak-anak mungkin sangat terpengaruh oleh kekurangan vitamin C, karena mereka masih tumbuh dan berkembang.
10. Gusi berdarah dan gigi tanggal
Gusi merah, bengkak, dan berdarah adalah tanda umum lain dari kekurangan vitamin C.
Tanpa vitamin C yang cukup, jaringan gusi menjadi lemah dan meradang dan pembuluh darah lebih mudah berdarah.
Pada tahap lanjut kekurangan vitamin C, gusi bahkan mungkin menjadi tampak ungu dan busuk.
Akhirnya, gigi dapat tanggal karena gusi yang tidak sehat dan dentin yang lemah, lapisan dalam gigi yang mengalami kalsifikasi.
Melansir WebMD, sebuah studi menemukan bahwa orang dengan penyakit gusi yang makan grapefruit selama 2 minggu memperhatikan bahwa gusinya tidak banyak mengeluarkan darah.
11. Daya tahan tubuh lemah
Studi menunjukkan bahwa vitamin C terakumulasi di dalam berbagai jenis sel kekebalan untuk membantu sel kekebalan memerangi infeksi dan menghancurkan patogen penyebab penyakit.
Kekurangan vitamin C telah dikaitkan dengan kekebalan yang buruk dan risiko infeksi yang lebih tinggi, termasuk penyakit serius seperti pneumonia.
Faktanya, banyak penderita penyakit scurvy, penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C, akhirnya meninggal karena infeksi karena sistem kekebalan mereka yang tidak berfungsi dengan baik.
12. Anemia defisiensi besi yang persisten
Vitamin C dan anemia defisiensi besi sering terjadi bersamaan.
Tanda-tanda anemia defisiensi zat besi termasuk:
- Pucat
- Kelelahan
- Kesulitan bernapas saat berolahraga
- Kulit dan rambut kering
- Sakit kepala
- Kuku berbentuk sendok
Kadar vitamin C yang rendah dapat menyebabkan anemia defisiensi besi dengan mengurangi penyerapan zat besi dari makanan nabati dan secara negatif mempengaruhi metabolisme zat besi.
Kekurangan vitamin C juga meningkatkan risiko perdarahan yang berlebihan, yang dapat menyebabkan anemia.
Jika anemia defisiensi zat besi berlangsung lama tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya periksa kadar vitamin C Anda.
13. Kelelahan dan suasana hati yang buruk
Dua dari tanda awal kekurangan vitamin C adalah kelelahan dan suasana hati yang buruk.
Gejala-gejala ini bahkan dapat muncul bahkan sebelum defisiensi penuh berkembang.
Meskipun kelelahan dan lekas marah mungkin merupakan beberapa gejala pertama yang muncul, gejala tersebut biasanya sembuh hanya setelah beberapa hari asupan yang memadai atau dalam 24 jam setelah suplementasi dosis tinggi.
14. Penambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Vitamin C dapat membantu melindungi dari obesitas dengan mengatur pelepasan lemak dari sel lemak, mengurangi hormon stres, dan mengurangi peradangan.
Penelitian telah menemukan hubungan yang konsisten antara rendahnya asupan vitamin C dan kelebihan lemak tubuh, tetapi tidak jelas apakah itu merupakan hubungan sebab dan akibat.
Menariknya, kadar vitamin C yang rendah dalam darah telah dikaitkan dengan jumlah lemak perut yang lebih tinggi, bahkan pada individu dengan berat badan normal.
Meskipun kelebihan lemak tubuh saja tidak cukup untuk menunjukkan kekurangan vitamin C, mungkin ada baiknya untuk memeriksa setelah faktor-faktor lain telah disingkirkan.
15. Peradangan kronis dan stres oksidatif
Vitamin C adalah salah satu antioksidan penting yang larut dalam air bagi tubuh.
Antioksidan sendiri diperlukan untuk membantu mencegah kerusakan sel dengan menetralkan radikal bebas yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh.
Stres oksidatif dan pembengkakan telah dikaitkan dengan banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan diabetes, sehingga mengurangi level kemungkinan bermanfaat.
Asupan vitamin C yang rendah telah dikaitkan dengan tingkat peradangan dan stres oksidatif yang lebih tinggi, serta peningkatan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa dengan kadar vitamin C darah terendah hampir 40 persen lebih mungkin untuk mengembangkan gagal jantung dalam waktu 15 tahun dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat darah tertinggi, meskipun mereka tidak kekurangan vitamin C.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Gejala Kekurangan Vitamin C yang Perlu Diwaspadai"