Ditambah lagi kebiasaan masyarakat yang sudah mulai beralih ke digital membawa berkah tersendiri untuknya.
“Alhamdulillah, setiap hari pesanan semakin meningkat,” ujarnya kepada Tribunjambi.com beberapa hari yang lalu.
Alasan memilih Ayam Geprek
Bahan Baku yang murah dan mudah didapat menjadi alasan utama ayam geprek Bunda Faris menjadikan ayam geprek sebagai menu utama dan andalan.
Selain itu, menu ayam geprek ini relatif mudah untuk dibuat dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam pemrosesannya.
Irma mengatakan menu berbahan dasar ayam akan lebih mudah untuk dibuat kreasi, sehingga jika ayam geprek ini penjualannya sudah stagna, dia kan mudah membuat inovasi dari bahan baku yang ada.
Ditambah lagi menu berbahan dasar ayam merupakan satu di antara menu favorit masyarakat dan bukan menu musiman.
Dengan rasa yang pas menu ini akan sangat mudah untuk diterima oleh masyarakat sehingga memudahkan dalam proses pemasarannya.
Lebih lanjut, Irna mengatakan dia hobi memasak, sehingga bisnis kuliner ini lebih mudah untuk dijalankan ketimbang bisnis yang lain.
Respon masyarakat
Awal mula dia berdiri satu tahun silam, masyarakat khususnya tetangga dan relasinya memberikan respon yang positif untuk menunya ini.
Banyak pelangganya mengatakan bahwa ayam geprek Bunda Faris ini lebih gurih dan ayamnya lebih besar.
Ditambah lagi ayamnya tidak banyak tepung sehingga citra rasa ayamnya masih terjaga.
Selain itu Irma mendapatkan respon yang baik untuk sambalnya. Sambalnya sendiri tidak terlalu manis dan juga tidak terlalu asin.
Harga yang murah hanya Rp 10 ribu per porsi semakin membuat pelanggan irma melakukan repeat order
(Tribunjambi.com/Rinaldi).