Titik Api Nol, Saat Intensitas Hujan Tinggi, Pemkab Tebo Berencana Alihkan Dana Karhutla ke Banjir

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Tebo Sukandar

Musim Penghujan, Petani Karet di Tebo Pilih Berkebun dan ke Sawah

Musim penghujan membuat petani karet kesulitan untuk melakukan aktivitas memotong pohon karet.

Hal ini membuat para petani karet beralih profesi untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Seperti yang dikatakan Sulaiman petani karet Desa Jati Belarik Kabupaten Tebo mengatakan, saat musim penghujan ia jarang melakukan aktivitas memotong.

“Saat hujan terus-menerus saya jarang motong karena percuma saja, jadi saya kerja berkebun dan ke sawah untuk mendapat penghasilan,” ujarnya kepada Tribunjambi.com, melalui sambungan telepon, Selasa (13/10/2020).

Hal yang sama juga dikatakan Samsudin (52) petani karet Desa Muarajambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muarojambi.

Menurutnya, musim hujan sangat berpengaruh dengan karet karena akan menghambat panen dan berkurangnya hasil panen.

“Kalau musim hujan, biasanya petani karet di sini cari kerja lain seperti ke sawah, narik becak untuk menutupi kebutuhan hidup,” ujarnya

Azmi, tokeh karet Kecamatan batin XXIV, Kabupaten Batanghari juga membenarkan bahwa banyak petani karet yang beralih profesi saat musim hujan.

“Kalau musim hujan itu petani karet susah, air masuk pada tampungan getah karetnya."

"Hasil panen getah karet juga akan sedikit."

"Makanya saat musim hujan petani karet beralih pekerjaan berkebun, ke sawah, menjadi buruh dan sebagainya,” pungkasnya. (cir)

Berita Terkini