TNI juga turut membantu membubarkan massa demonstran yang masih berada di Jalan Wahid Hasyim arah Stasiun Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Sekira pukul 16.57 WIB pada Selasa (13/11/2020), Panglima Kodam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus berjalan di Jalan Wahid Hasyim.
Anggota TNI bersama polisi meminta massa maupun warga di sekitar jalan tersebut agar pulang.
Saat dirasa aman, Dudung kemudian meninggalkan lokasi jalan tersebut.
Sementara itu, Jalan Sabang berhasil diamankan pihak kepolisian dari massa demonstran.
Mobil barracuda brimob dikerahkan untuk mengurai massa.
Sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai penyusup dalam demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja Kamis (8/10/2020) lalu.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui para penyusup itu sengaja datang ke Jakarta atas perintah seseorang yang malah tidak ikut dalam aksi.
Terungkap pula mereka dijanjikan akan dibayar setelah mengikuti demo.
Jadi, tujuan orang-orang tersebut hanya uang saja, karena bahkan mereka tak tahu tujuan berdemo.
"Ada beberapa kita tangkap bersama pihak kepolisian, mereka ini tidak paham sama sekali tujuannya (berdemo, red) untuk apa, bahkan mereka itu ada yang datang dari Subang," ungkap Dudung seperti dikutip dalam video yang diunggah akun Instagram suhartono323, Sabtu (10/10/2020) via Tribunnews.com.
"Saya tanya siapa yang menggerakkan, 'ada pak saya disuruh ke sini' jawab dia.
Dia tidak bawa uang, bahkan ada yang bawa cuma Rp 10 ribu, saya tanyakan setelah demo, mereka pulang pakai apa?," lanjutnya.
Selain itu, Dudung juga mengungkapkan isi ponsel orang-orang yang diduga penyusup itu.
"Dari hasil HP yang kita periksa, mereka dijanjikan setelah demo dapat uang bahkan penggeraknya tidak datang ke Jakarta. Dia berhenti di Pamanukan," beber Dudung.
Baca juga: Demo UU Cipta Kerja Mirip Perang Palestina-Israel, Ambulans Diberondong Tembakan Gas Air Mata