Pangdam Jaya pun meyakini kalau yang melakukan aksi anarkis saat demo menolak UU Cipta Kerja bukan dari golongan mahasiswa ataupun buruh, melainkan dari oknum lain yang tak bertanggung jawab.
"Saya punya keyakinan kalau mahasiswa dengan buruh punya misi aksi damai, rata-rata mereka terpelajar lah, paham dengan aksinya yang ingin disampaikan.
Saya yakin dan saya lihat yang melakukan pelemparan kepada polisi itu bukan dari mahasiswa, kalau mereka mahasiswa pasti pakai jaket almamater," beber Dudung.
Pengamat Intelijen Soal Penyusup
Sementara itu, Analis intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta tak menampik adanya penyusup dalam demo.
Stanislaus mencurigai adanya penyusup yang berbuat anarkis tersebut membuat aksi unjuk rasa menjadi tidak simpatik dan malah merugikan masyarakat.
"Tidak ada masalah dengan demo yang dilakukan mahasiswa dan buruh di berbagai kota di Indonesia, hal tersebut dijamin konstitusi.
Namun, adanya penyusup yang memprovokasi dan melakukan perusakan fasilitas umum serta perlawanan terhadap aparat membuat situasi menjadi ricuh," ujar Stanislaus, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (9/10/2020).
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anggota TNI Halau Kerumunan Massa yang Hendak Menuju Bundaran HI, Penulis: Satrio Sarwo Trengginas. Juga dengan judul Minta Massa Bubar, Pangdam Jaya Sisir Jalan Wahid Hasyim,
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anggota TNI Dikerahkan Malam Hari, Massa Pendemo Membubarkan Diri, Ada yang Cium Tangan Pula.