Gatot Nurmantyo: Dulu Diangkat Jadi Panglima TNI, Sekarang Doyan Kritik Jokowi, Ada Apa?

Editor: rida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya serta sejumlah menteri lainnya dan pejabat daerah meninjau penanganan kebakaran hutan dan lahan di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Jumat (9/10/2015). Presiden Jokowi mengatakan, tahun depan pemerintah berencana membeli pesawat khusus water bombing yang akan digunakan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan panglima TNI di periode pertama jabatan Presiden Jokowi, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tengah jadi sorotan.

Gatot belakangan memang kerap melontarkan kritik terbuka kepada pemerintah.

Amerika Serikat Berang, China Berulah dengan Kerahkan 300 Kapalnya Keruk Ikan di Laut Selatan AS

Pura-pura Meminjam Pulpen, Seorang Pria Malah Memperkosa Tetangga Kamar Kosnya

Sidang PBB Jadi Arena Adu Argumen Donald Trump dan Xi Jinping, Sekjen PBB: Lahir Perang Dingin Baru

Setelah menyinggung soal adanya RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila), baru-baru ini Gatot mengungkap bahwa pencopotan dari jabatan Panglima TNI karena sempat mengeluarkan perintah menonton film G30S/PKI. Hal ini ia ucapkan dalam sebuah video Youtube milik Harsubeno Point.

"Saat itu salah seorang sahabat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan peringatan. Ia meminta agar menghentikan perintah tersebut apabila tidak ingin dicopot dari jabatan sebagai Panglima TNI," ujarnya.

Blak-blakan Rizki DA Akui Rumah Tangga Sedang Bermasalah, Saudara Kembar Ridho DA Siap Bela

Peringatan Dini BMKG, Waspada Besok Bakal Ada Gelombang Tinggi Capai 4 Meter

Alasan Prabowo Subianto Tunjuk Langsung Ahmad Dhani Jadi Wasekjen Gerindra, Rekam Jejak Ini Disorot

"Saya bilang terima kasih, tapi di situ saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan memang benar-benar saya diganti," ujar Gatot.

Pernyataan ini sontak membuat heboh, meski belakangan Gatot sendiri membantah bahwa dirinya dicopot karena nobar film PKI tersebut.

Hubungan dengan Jokowi

Hubungan Gatot dan Jokowi dulu bisa dibilang "dekat". Bahkan dulu Jokowi memilihnya ketimbang memberikan "jatah rotasi" Panglima TNI yang harusnya "jatah" TNI AU yang ketika itu dipimpin Marsekal Agus Supriyatna.

Gatot bahkan kerap mendamping Jokowi untuk safari ke sejumlah pasukan elite TNI ketika ibu kota Jakarta sedang panas dilanda demo anti-Ahok.

Gatot bahkan menyebut ada demo yang dirancang oleh pihak asing dan bertujuan untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo.

Marak, Pencurian Tanaman Hias di Kota Jambi, Korban Terbaru di Jelutung, Ini Tanaman yang Diincar

PROMO KFC Terbaru Hingga 30 September, 5 Ayam Plus Nasi, Nikmati Sederet Promo Menggiurkan

LINK Nonton Online & Spoiler One Piece Chapter 991, Pertarungan Hebat Tersaji vs King & Queen

Daftar Harga Emas Antam Jumat (26/9) Sesuai Berat, Hari Ini Naik Rp7.000 Pergram Jadi Rp1.009.000

"Demo menuntut Ahok dihukum itu karena hati nurani dan pemerintah sudah berikan instruksi. Tapi pasti ada demo lagi. Saya yakin didesain dari luar. Tujuannya tiada lain, diselubungi apa pun juga pasti tujuannya itu untuk menggulingkan RI 1," kata Gatot kala itu.

Namun perlahan hubungan keduanya sempat dikabarkan merenggang. Entah dari mana awalnya, namun Gatot yang sempat menemui massa 411 ketika Presiden Jokowi tidak hadir, ketika itu ditafsirkan memiliki kedekatan dan "membela" Aksi 212.

Kemudian, sang panglima dinilai kembali melakukan manuver ketika mengeluarkan pernyataan soal adanya pembelian 5.000 pucuk senjata di luar instansi TNI. Pernyataan Gatot banyak menuai kritik.

Hingga akhirnya menjelang diganti, Gatot merombak 85 jajaran perwira di tubuh TNI. Langkah tersebut dinilai tidak etis, mengingat struktur personil TNI selayaknya dibentuk oleh sosok yang bakal menggantikan jendral bintang empat tersebut, yakni Marsekal Hadi Tjahjanto.

Jadi deklarator KAMI

Halaman
1234

Berita Terkini