Adapun keuntungan bagi calon tunggal, mereka bisa konsentrasi penuh untuk memenangkan pilwako karena tidak ada kompetitor.
Minusnya, jika pasangan ini kalah dari kotak kosong. Maka masyarakat Sungai Penuh yang akan dirugikan.
Banyak sekali aspek pembangunan yang akan tergambar karenanya.
Untuk itu, perlu dipikirkan kembali bagaimana sistem praktik demokrasi ke depannya di Sungai Penuh, terutama dari partai politik.
Dan seharusnya partai politik harus menjadi lokomotif dan menjadi harapan untuk lahirnya pemimpin.
Tidak lagi hanya berpikir pragmatis yang bisa mempengaruhi masyarakat juga untuk bersikap pragmatis.
Adapun cara lain yang mungkin dilakukan yakni dengan memunculkan calon boneka.
Hal itu secara ideal juga menyakiti sistem demokrasi yang ada saat ini.
Dan jika praktik itu juga diterapkan, maka masyarakat jugalah yang akan dirugikan secara tidak langsung. ( tribunjambi.com/Hendri Dunan Naris)
• Pilkada Bungo - Hamas dan Apri Tiba di RSUD Raden Mattaher Jambi, Ini Yang Dilakukan
• Cara Mengurus SIM yang Hilang atau Rusak, Perlu Tes Seperti Bikin SIM Baru?