TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Sejak sepekan terakhir pasokan gas LPG di Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami kelangkaan, Pemerintah Tanjabtim angkat bicara umumkan penyebabnya.
Pasca Idul Adha hingga saat ini pasokan gas LPG di Tanjabtim semakin menghilang dari peredaran, bahkan kuota yang setiap pekannya disetorkan ke pangkalan pasokannya tidak mencukupi bagi masyarakat.
Hal tersebut tidak dipungkiri Pemerintah Tanjabtim, dikatakan Kabag Ekonomi Setda Tanjabtim Awaludin menuturkan, kelangkaan gas LPG yang terjadi saat ini disebabkan beberapa faktor.
"Satu diantaranya, pihak Pertamina memang sengaja melakukan pemangkasan kuota gas LPG 3 kg di setiap pangkalan," ujar Awaludin, Kamis (13/8).
• Puluhan Pohon Duku dan Durian di Taman Geopark Merangin Mati, Warga Minta Pemerintah Tanggung Jawab
• Kasus Covid-19 di Jambi Terus Bertambah, Pos Perbatasan Akan Kembali Diaktifkan
• Berawal Cuitan Warga di Facebook, 4 Warga Bungo Disergap Petugas Saat Pesta Narkoba
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil realisasi bulan ini dibandingkan bulan bulan sebelumnya memang terjadi pengurangan alokasi atau rencana distribusi gas LPG yang dikeluarkan pertamina kepada pihak agen.
"Jumlah pengurangannya pun tidak main-main, hampir mencapai 7000-8000 tabung. Berdasarkan hasil kalkulasi yang kita lakukan," jelasnya.
Terkait hal tersebut, dan banyaknya keluhan masyarakat serta pengajuan pihak Kecamatan. Kemarin pihaknya sudah mengajukan surat permohonan Operasi Pasar (OP), dimana surat tersebut sudah ditandatangani oleh Sekda.
"Berbekal surat yang telah ditandatangani Sekda tadi, hari ini tim monitoring langsung menghadap Pertamina untuk diajukan," ujarnya.
"Ada 10 titik yang kita ajukan, mudah-mudahan 10 titik tadi disetujui," tambahnya.
Lebih lanjut, terkait sampai kapan pengurangan kuota gas dari pihak pertamina tersebut pihaknya belum mendapatkan alasan pasti. Pihaknya masih akan menemui pihak Pertamina dan mempertanyakan kenapa terjadi pengurangan kuota tersebut. (usn)