TRIBUNJAMBI.COM - Komisi Pemilihan Umum ( KPU) tetap akan menggelar Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember 2020 ini.
Walau di tengah pandemi Covid-19, KPU tetap melaksanakan pilkada serentak.
Alasannya, Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan, energi dan biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan Pilkada 2020 sudah sangat besar.
Sebelum akhirnya hari pemungutan suara diputuskan ditunda dari 23 September menjadi 9 Desember,
Arief menyebut, biaya yang keluar untuk melaksanakan tahapan pra-pencoblosan sudah mencapai Rp 1 triliun.
• Wanita Ini Cuma Minta Mahar Rp 1.000 Bergambar Pattimura: Tak Mau Merepotkan Suami, Sederhana Saja
• Pimpinan Ponpes Ditangkap Karena Cabuli 15 Santriwati, Korban Diimingi Wafak, Syarat Dengan Syahwat
• Jaksa Perempuan Ini Langsung Dicopot dari Jabatannya, Foto Bersama Buronan Djoko Tjandra Viral
Hal ini disampaikan Arief dalam sebuah diskusi virtual , Rabu (29/7/2020), menjawab adanya survei yang menunjukkan mayoritas masyarakat tak setuju Pilkada Serentak 2020 digelar di tengah pandemi Covid-19.
"Energi bangsa ini sudah dikeluarkan terlalu besar untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah ini," kata Arief.
"Pertama untuk menyelenggarakan tanggal 23 September 2020, kita menetapkan itu tahapan sudah berjalan. Kalau dihitung, sudah habis sekitar Rp 1 triliun seluruh Indonesia , kemudian kita lakukan penundaan ke 9 Desember," tuturnya.
Arief mencontohkan, sebelum KPU memutuskan menunda Pilkada, jajarannya sudah melakukan sosialisasi pemungutan suara digelar 23 September.
Namun, karena adanya penundaan, sosialisasi yang sudah banyak menghabiskan energi dan menelan biaya itu terpaksa hangus.
Hal serupa akan terulang jika Pilkada kembali ditunda. Apalagi, sejak 15 Juni kemarin tahapan pra pencoblosan sudah mulai dilaksanakan seperti verifikasi faktual dukungan calon kepala daerah perseorangan hingga pencocokan dan penelitian data pemilih.
• Fakta Penggrebekan Vernita Syabila di Hotel, Polisi Dapatkan Alat Kontrasepsi dan Uang Rp 30 Juta
• Video Wanita Pengendara Ojol di Bekasi Rebut Clurit Begal Jadi Viral, Polisi Masih Buru Pelaku
• Pengadilan Tolak Permohonan PK Yang Diajukan DJoko Tjandra Berkas Tidak Diajukan ke MA
"Untuk 9 Desember yang sudah kita tetapkan dan tahapannya sudah berjalan untuk verifikasi faktual, coklit (pencocokan dan penlitian), berapa banyak energi yang sudah kita keluarkan untuk itu," ujar Arief.
Arief mengatakan, meningkatnya kasus Covid-19 menjadi persoalan untuk pelaksanaan Pilkada.
Namun demikian, KPU telah menerbitkan regulasi terkait pelaksanaan Pilkada dengan protokol kesehatan yang tertuang dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pilkada dalam Kondisi Bencana Nonalam Covid-19.
"Pilkada itu regulasinya sudah mengatur bagaimana merespons, bagaimana menyikapi situasi seperti ini, dan lain-lain," ucap Arief.
Menurut Arief, kalau toh Pilkada kembali ditunda, tak ada yang bisa memprediksi bahwa tahun depan pandemi sudah berakhir.
Oleh karenanya, dalam menyikapi hal ini, penting mempertimbangkan energi yang sudah dikeluarkan agar tak terbuang sia-sia.
• Menteri Nadiem Makarim Sudah Minta Maaf, NU Tetap Enggan Diajak Bergabung ke POP
• Wanita Asal Sengeti Jambi Disebut Jadi Pelakor Perwira Polisi, Aurellia Renatha sempat Ditampar Ayah
• Jaksa Ini Langgar Disiplin, 9 Kali Pergi ke Luar Negeri Tanpa Izin dan Berfoto Bersama Djoko Tjandra
"Penting pertimbangan kita energi yang sudah dikeluarkan terlalu besar ini jangan sampai sia-sia. Supaya tidak sia-sia, bersama-sama menjadi tugas kita menjaga kesehatan dan keselamatan menyelenggarakan Pilkada di tengah pandemi Covid-19," kata Arief.
Sebelumnya diberitakan, hasil survei Charta Politika menunjukkan 54,2 persen responden tidak setuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 tetap dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Demikian dikatakan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam webinar bertajuk 'Tren 3 Bulan, Kondisi Politik, Hukum, pada Masa Pandemi Covid-19', Rabu (22/7/2020).
"Mayoritas responden menyatakan tidak setuju bahwa pilkada serentak tetap diadakan pada tanggal 9 Desember 2020, 54,2 persen," kata Yunarto.
• Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 2020, Bahasa Inggris dan Artinya, Cocok Dibagikan di Media Sosial
• Naskah Khutbah Idul Adha 2020, Pelaksanaan Salat Ied di Tengah Pandemi Covid-19
• Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 30 Juli 2020, Jambi, Bandung, Jakarta Cerah Berawan
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 31,8 persen responden menyatakan setuju dan 14,1 menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Habiskan Rp 1 Triliun, KPU Tegaskan Pilkada 2020 Tetap Digelar",