Berita Sarolangun

Hasil Eksplorasi Migas oleh Repsol di Sarolangun Belum Diketahui

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Rian Aidilfi Afriandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

25042017_PROYEK MIGAS

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Penerapan teknologi mutakhir, untuk mendukung pengembangan industri hulu migas. Termasuk di dalamnya untuk kegiatan eksplorasi cadangan baru.

Salah satu penerapan teknologi 4.0 dengan inovasi yang dilakukan oleh Repsol South East Jambi B.V dengan menggunakan pesawat udara yang didesain khusus untuk melaksanakan survei udara.

Ekplorasi yang dilakukan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Repsol dengan menggandeng Company General DuGeophisic (CGG) Aviation Indonesia, kegiatan eksplorasi Airborne Gravity-Gradiometry (AGG) sudah mengudara di wilayah Kabupaten Sarolangun, Jambi.

INFO LOWKER, 13 Lowongan Kerja di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Daftar di Sini

Usai Kerjakan 185 Rumah Bantuan PSPS Dinas Perkim Merangin Dapat Anggaran untuk Kerjakan Rumah Lagi

PT APTP Sarolangun PHK 25 Karyawan Tanpa Kejelasan, Kini Perusahaannya Dibekukan Pemerintah Daerah

Dibenarkan oleh Kepala Bagian (Kabag Ekonomi) Setda Pemerintah Kabupaten Sarolangun Harris Munandar.

Perusahaan Repsol memang sebelum melakukan penerbangan eksplorasi menggunakan pesawat Airborne, mereka terlebih dahulu mensosialisasikan hal ini bersama pihak Provinsi Jambi dan Pemkab Sarolangun.

Dalam sosialisasi kembali digelar di beberapa kecamatan dan masyarakat yang merupakan fokus ekplorasi.

"SKK Migas melalui Repsol sudah sosialisasai dibulan Januari dan Februari lalu, sosialisasi bersama tokoh masyarakat," katanya, Rabu (22/7/2020).

Menurutnya, Repsol dan SKK Migas memproyeksikan kegiatan eksplorasi pemetaan dengan pesawat Airborne di wilayah udara Kabupaten Sarolangun yang terfokus untuk Kecamatan Pauh dan Air Hitam. Yang mana, masa eksplorasi pesawat itu berlangsung antara 7 hari lamanya.

"Kegiatan kemarin tidak sampai 7 hari. Memang dilihat dari kondisi cuaca bagus atau tidak," katanya

Sementara itu, untuk saat ini hasilnya dari kegiatan eksplorasi ini masih belum juga diketahui. Dan belum mendapatkan rekom dari pihak perusahaan.

"Belum, sampai saat ini kita belum menerima hasilnya seperti apa, apa hasilnya pakai pesawat itu. Apakah berpotensi apakah tidak," ujarnya.

Namun upaya pihak pemkab saat ini masih berkoordoamsi dengan pihak SKK Migas dan repsol bagaimana tindak lanjutnya.

"Yang jelas rapat di Bappeda pernah ditanya, nanti perusahaan akan menyampaikan hasilnya," ucapnya.

Diakuinya, memang untuk kegiatan ini, sejauh ini Sumatera Selatan daerah yang terbesar berdasarkan hasil survei eksplorasi tersebut. Jika nantinya Sarolangun juga memiliki potensi yang sama, maka pengelolaan akan diambil alih melalui SKK Migas dan Pertamina.

"Kemarin memang sudah meminta, begitu juga peta survei dan nanti akan kita lakukan rapat bersama Repsol. Minimal apa ada tindaklanjut, sehingga kita tahu potensi Kabupaten Sarolangun tentang Migas ini," tuturnya.

Berita Terkini