TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Masuk zona kuning, sekolah di Kabupaten Sarolangun masih terapkan sistem pembelajaran online.
Seperti terpantau di SMAN 7 Sarolangun yang masih belum memberlakukan pembelajaran tatap muka.
Kepala Sekolah SMAN 7 Sarolangun, Defnedi mengatakan meski dalam masa pandemi, saat ini pihak sekolah sedang melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada 210 siswa baru secara daring.
"MPLS yang wajib dilaksanakan kepada semua kurikulum tentang KBM, sistem belajar dan guru," katanya, Selasa (14/7).
MPLS ini juga dilakukan dengan tidak mengurangi materi dari tahun sebelumnya.
Namun, berbeda dari tahun sebelumnya, yang mana para siswa baru melaksanakan MPLS di rumah dan tetap metatuhi aturan yang telah ditetap sekolah.
• Perjuangan Siswa di Sarolangun Ikut Sekolah Online, Susah Sinyal hingga Listrik Tiba-tiba Mati
• Lowongan Kerja PT Royal Ananta Kirtya Menerima Karyawan Minimal Tamat SMK, Cek Persyaratannya
"Mereka tetap menggunakan baju sekolah, atribut MPLS, selama tiga hari 13,14, 15," katanya.
Hal ini sebutnya sudah terprogram, karena sistem daring dengan tatap muka memang sedikit berbeda dan hanya melalui dunia maya.
Melalui daring pada masa MPLS ini, pihaknya menggunakan cara pembagian video pengenalan tentang profil sekolah, guru, dan kelas. Setelah itu, para siswa mendapatkan tugas. Salah satunya kenapa kamu berambisi masuk ke SMAN 7 Sarolangun?
Dari situlah penilaian akan disampaikan pada hari terakhir MPLS, dan mereka sudah bisa mengenal kelasnya masing-masing dan penjurusan.
Katanya, untuk penentuan jurusan juga ditentukan melalui sistem online. Melalui guru BK, nantinya pihak guru akan membagikan angket secara online kepada siswa untuk mengisi angket tersebut.
"Ya nanti ada dengan guru BK membagikan angket dan hasil itu akan dipetakan apakah dia cocok di IPA atau IPS," katanya.(Yan)