TRIBUNJAMBI.COM - Nampaknya Amerika Serikat tidak peduli bila perang terjadi antara negeranya melawan China, atau bahkan itu yang diinginkan Negeri Paman Sam.
Pasalnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China semakin kuat.
Dua negara itu tidak bosan-bosannya memamerkan kekuatan militernya demi menggertak satu sama lainnya.
Terbaru, Amerika Serikat (AS) sampai mengirim dua kapal induk ke Laut China Selatan saat China melakukan latihan militer di perairan yang disengketakan.
Mengutip Wall Street Journal, Reuters melaporkan, USS Ronald Reagan dan USS Nimitz akan berada di Laut China Selatan mulai Sabtu (4/7).
• Demi Hadapi China yang Mau Ambil Wilayah LCS, Jepang pun Menyulap Dua Kapal Perang Jadi Kapal Induk
• Camat Pasar Rayakan Ulang Tahun Pernikahan, Mursida: Dalam Rumah Tangga, Kita Mengedepankan Cinta
• Cita Citata Batal menikah Padahal Persiapan Sudah 100 Persen, Malah Bersyukur Putus dari Roy Geurts
• Download Lagu MP3 Kompilasi DJ Remix 24 Jam DJ Opus, DJ Slow, DJ Tiktok, DJ Nanda Lia Full Bass
"Tujuannya adalah untuk menunjukkan sinyal yang tidak ambigu kepada mitra dan sekutu kami, bahwa kami berkomitmen terhadap keamanan dan stabilitas regional," kata Komandan Kelompok Tempur USS Ronald Reagan Laksamana Muda George M. Wikoff.
Latihan itu, Wikoff mengatakan, bukan respons terhadap latihan militer China, yang minggu ini Pentagon kritik sebagai "kontra-produktif terhadap upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas".
• Securiti Lakukan Pelecehan Seksual 22 Bocah Laki-laki Pedofilia dari Pagedangan Beraksi di Kontrakan
• Lagi-lagi AS Kirim 2 Kapal Induknya ke Laut China Selatan, Kali Ini saat China Gelar Latihan Militer
• Lowongan Kerja di 5 Perusahaan BUMN Juli 2020 untuk Lulusan SMA hingga S1, Ini Syaratnya
• Tips Belajar Bahasa Inggris Ala Resya Marchelina, Bisa Lewat Nonton Film
China menepis kritik AS terhadap latihan militernya pada Jumat (3/7) dan menyebut Amerika Serikat yang harus disalahkan karena meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
Wikoff tidak memberikan lokasi latihan AS. Hanya, Wall Street Journal melaporkan, latihan tersebut melibatkan dua kapal induk dan empat kapal perang lainnya termasuk penerbangan 24 jam.
Pekan lalu, China mengumumkan, mereka merencanakan latihan militer selama lima hari mulai 1 Juli di dekat Kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam dan Tiongkok.
Vietnam dan Filipina juga mengkritik rencana latihan China itu, memperingatkan kegiatan tersebut bisa membuat ketegangan di kawasan dan berdampak pada hubungan Beijing dengan tetangganya.
AS menuduh China mencaplok Laut China Selatan dan mencoba mengintimidasi tetangga Asia, yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gas di perairan tersebut.
• Hangat Kabar Reshuffle Menteri, Ini yang Diharapkan Resya Marchelina
• Terungkap Penyebab Legenda Bulu Tangkis China, Lin Dan Gantung Raket, Sebut Fisik dan Rasa Sakit
• Kandasnya Mimpi Cita Citata Menikah dengan Roy Geurts, Padahal Persiapan Sudah 100 Persen
• Jadwal Bola Malam Ini, Siaran Langsung Lazio vs AC Milan, Manchester United vs Bournemouth
China mengklaim 90% dari Laut China Selatan yang berpotensi kaya energi, tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagiannya, di mana sekitar US$ 3 triliun perdagangan lalu-lalang setiap tahun di perairan itu.
Artikel Ini Telah Tayang di KONTAN.ID
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: