Berita Nasional

Warga Heboh Tagihan Listrik PLN Membengkak, Erick Thohir Buka Suara Soal Keluhan Para Pelanggan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (13/12/2019).

TRIBUNJAMBI.COM - Viral dan ramai jadi perbincangan warga masyarakat soal tagihan listrik PLN yang mendadak melejit dari pemakaian biasa.

Menanggapi hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara tersendiri angkat bicara soal ramainya keluhan masyarakat tentang tagihan listrik PLN.

Erick Thohir memastikan, membengkaknya tagihan listrik PLN kebanyakan masyarakat tersebut, bukan karena PLN sengaja menaikkannya.

Menurut Erick Thohir, pemakaian listrik PLN masyarakat selama pandemi Covid-19 yang meningkat, menyebabkan tagihan melonjak.

“Yang tadinya (tagihan listrik) bulanan, karena kemarin ada Covid, tidak tertagihkan. Baru tertagihkan pada bulan yang bisa ditagihkan, padahal itu tagihan berapa bulan jadi satu," ujar Erick saat teleconference dengan wartawan, Jumat (12/6/2020).

"Memang kita biasa kalau enggak ditagih lupa, pas ditagih marah, padahal kita enggak lihat breakdown-nya,” katanya.

Tak Puas Penyerangnya Dituntut Hukuman Ringan, Begini Sindiran Novel Baswedan pada Jokowi

Daftar Harga Toyota Fortuner Bekas pada Juni 2020, Mulai Rp 155 Juta Kondisi Bagus

Bukan Cuma Ashanty, 6 Artis Ini Juga Dijuluki Ibu Tiri Baik dan Cantik Usai Putuskan Dinikahi Duda

Namun, kata Erick, PLN telah memberikan keringanan kepada masyarakat, yang tagihannya membengkak.

“Tapi apa pun, kemarin PLN sudah buat pengumuman bisa dicicil, memang ya namanya juga bulanan,” kata Erick.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) kembali menegaskan, membengkaknya tagihan bukan diakibatkan adanya kenaikan tarif listrik, melainkan meningkatkanya konsumsi pelanggan selama periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan.

Ilustrasi meteran listrik (Tribun Pontianak)

Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril menjelaskan bahwa penghitungan tagihan listrik dilakukan dengan mengkalikan volume pemakaian listrik dengan tarif listrik yang berlaku.

Namun, dengan tidak dinaikannya tarif listrk sejak 2017, maka penyebab utama membengkaknya tagihan adalah meningkatnya konsumsi listrik pelanggan.

"Murni akibat pemakaian pelanggan selama Covid-19," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).

Lebih lanjut, Bob mengatakan sejak Maret 2020 pihaknya tidak melakukan mencatatan meter pelanggan secara langsung.

VIDEO: Di Tengah Wabah Corona, Penjualan Sepeda Melonjak

Putri Gisella Anastasia Kirim Ini ke WhatsApp Wijin, Kelakuan Gempi pun Diunggah Sang Pebasket di IG

Begini Komentar Mengejutkan Donald Trump Saksikan Demontrans George Floyd Terkena Gas Air Mata

Tagihan listrik rekening April hingga Mei dilakukan dengan menghitung konsumsi rata-rata selama 3 bulan terakhir.

Dengan demikian, kenaikan konsumsi listrik pada Maret dan April beberapa pelanggan tidak tercatat oleh PLN pada tagihan rekening April dan Mei.

Hal tersebut mengakibatkan adanya kekurangan pembayaran pada rekening April dan Mei. Kekurangan tagihan tersebut kemudian dimasukan PLN ke dalam tagihan rekening Juni.

Halaman
1234

Berita Terkini