TRIBUNJAMBI.COM - Sosok pria satu ini menjadi inspirasi banyak generasi baru pendaki gunung dengan serangkaian pendakian yang berani baik di dalam maupun luar negeri pada 1950-an dan 1960-an.
Dia adalah Joe Brown, pria kelahiran Ardwick, Manchester, Inggris, anak bungsu dari tujuh bersaudara.
Ayahnya adalah seorang tukang bangunan yang beralih menjadi pelaut, sedangkan ibu Brown bekerja sebagai tukang bersih-bersih.
Namun, pria ini sukses menginspirasi banyak para pendaki gunung.
Bahkan dari Gerbang Pemakaman Snowdonia ke Kanchenjunga di Himalaya, Brown mendapat julukan sebagai Sang Master.
• Lewati Sungai, Mendaki, Jalan Sempit dan Curam Ditempuh Dokter Ini Demi Obati Warga Desa
• Ratusan Orang Mendaki Gunung Kerinci Jelang Pergantian Tahun 2020, Hati-hati Hipotermia
Selama Perang Dunia II, keluarganya pindah ke Chorlton-cum-Medlock.
Ketika rumah di sebelahnya dihantam alat pembakar, keluarga Brown pindah lagi ke Longsight.
Brown meninggalkan sekolah pada usia 14 tanpa kualifikasi dan dilatih sebagai tukang ledeng dan tukang bangunan.
Mitos mengatakan bahwa saat melakukan pendakian pertamanya di Peak District, ia menjadikan tali cucian ibunya sebagai tali.
• Pelukis Eropa Jadi Saksi Dahsyatnya Erupsi Gunung Tambora di Sumbawa NTB, yang Memerahkan Langit
• 2 Bulan Tak Nampak, Rocky Gerung Ternyata Berada di Kaki Gunung Selama Masa Pandemi, Ini Kegiatannya
Brown kemudian mengklarifikasi bahwa sebenarnya itu adalah seutas tali yang ditemukan di sekitar beberapa perbaikan jalan. Seperti yang tertera pada Independent.
Brown menjadi bagian dari komunitas pendakian Peak District.
Setelah menyelesaikan dinas nasionalnya di Korps Ordnance Angkatan Darat Kerajaan, ia bertemu sesama pendaki kelas pekerja Don Whillans.
Sebagai bagian dari kelompok pendakian Rock and Ice Club, kedua lelaki itu mengubah wajah pendakian sampai sekarang.
Mereka membuka rute baru pendakian keras Inggris yang menjadi patokan baru.
Seperti garis celah di dinding kanan Cenotaph Corner, di Dinas Cromlech di Snowdonia's Llanberis Pass, yang pertama kali didaki Brown dan Whillans pada tahun 1951.
Mereka menyebutnya rute baru ini sebagai Gerbang Pemakaman.
Brown dan Whillans juga membuka rute baru di Pegunungan Alpen.
Namun, pada tahun 1955, Brown berpisah dari Whillans.
Ia bergabung dengan ekspedisi Charles Evans untuk mengukur permukaan barat daya puncak Himalaya, Kanchenjunga.
• Erupsi Gunung Anak Krakatau Bikin NASA Geleng Kepala, Momen Letusannya Bisa Terlihat dari Antariksa
• Konsumsi Teh Susu 2 Gelas Sehari, Remaja 18 Tahun Ini Koma dan Kehilangan 31 Kg Berat Badannya!
Brown pun mencapai puncaknya pada 25 Mei 1955, bermitra dengan George Band.
Setahun kemudian, Brown adalah orang pertama yang memanjat puncak barat Menara Muztagh di jajaran Karakoram yang berbatasan dengan India, Pakistan dan Tiongkok bersama Ian McNaught-Davis.
Beberapa pendakian Brown ditayangkan di televisi.
Seperti pertunjukan 1980-an tentang Old Man of Hoy.
Dia juga membuat program tentang memancing dan pada tahun 1986 berperan sebagai tubuh Jeremy Irons untuk adegan air terjun dalam film Roland Joffe, The Mission.
Brown terus mendaki ke usia enam puluhan, ketika Ia menjadi bagian dari ekspedisi ke punggung utara-timurlaut yang sebelumnya tak pernah ditaklukkan.
Dia dijadikan CBE (Commander of the Order of the British Empire) pada 2011 untuk panjat tebing dan pendakian gunung.
Saat itu kepada BBC Dia mengatakan, "Menerima CBE sangat aneh, karena sepertinya saya diberi imbalan karena bersenang-senang."
Brown menikahi Valerie Grey pada tahun 1957 dan dikaruniai dua orang anak.
Pendaki kelahiran 26 September 1930 itu meninggal dunia pada 15 April 2020 di usianya yang menginjak 89 tahun.
Sumber : National Geographic