Keberangkatan haji 2020 dibatalkan

Kumpulkan UangSejak 40 Tahun Lalu, Tukang Parkir dan Istrinya Rela Batal Naik Haji Karena Corona

Editor: rida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon haji 2020 yang sehari-hari jadi tukang parkir, Sri Suharto tengah menata kendaraan di sebuah toko daerah Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari Kota Solo, Kamis (4/6/2020).

TRIBUNJAMBI.COM, SOLO - Kementerian Agama (Kemenag) resmi membatalkan keberangkatan haji 2020 karena pandemi Corona yang belum berakhir.

Maka para jemaah calon haji (calhaj) harus lebih bersabar lagi, tak terkecuali Sri Suharto.

Tahun ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh Sri Suharto (66), tukang parkir di Kota Solo karena akan mengunjungi Tanah Suci menunaikan ibadah haji. 

Masih Menjabat Sebagai Sekda Batanghari, Baliho Bakhtiar Sebagai Bakal Calon Bupati Terpajang

10 Pasien Positif Corona di Provinsi Jambi Dinyatakan Sembuh, Ini Asal Daerahnya

Sinetron Anak Langit di SCTV Tamat, Begini Isi Ungkapan Perpisahan Angela Gilsha!

Ya, Pak Sri sapaan akrabnya sehari-hari menjadi juru parkir di Kota Solo yang bermukim di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Ekspresi Sri Suharto yang menerawang jauh dan matanya tampak berkaca-kaca sebagai calon haji 2020 yang sehari-hari jadi tukang parkir di sebuah toko daerah Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari Kota Solo, Kamis (4/6/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Lantas, bagaimana perjuangan dirinya bisa berangkat haji di tengah keterbatasan?

Bahwasannya, ia harus berjuangan sekuat tenaga menyisihkan penghasilannya selama kurang lebih 40 tahun ini.

Itu dilakukannya sejak bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah sekolah negeri di Solo sekira tahun 1980.

Pasca Lebaran, Harga Daging Ayam di Pasar Angso Duo Malah Naik

Persoalan Rapid Test Seorang Pria di Gresik Ngamuk dan Pukul Tenaga Medis

Seorang Bocah SD di Jember Ketahuan Warga Saat akan Mencuri Sepeda Motor, Begini Nasibnya Kini!

Saat itu, Pak Sri mengaku masih berstatus honorer dan hanya dibayar kurang lebih Rp 2 ribu per bulannya.

"Saya mulai menabung sedikit-sedikit sejak tahun 1980, menabung bersama istri saya," kata Sri kepada TribunSolo.com, Kamis (4/6/2020).

Adapun pada tahun tersebut, istri Sri, Suminem (57) bekerja sebagai penjual makanan di kantin sekolah.

"Saya waktu itu juga bekerja sampingan jadi juru parkir di kompleks SMA Muhammadiyah 2 sebelum akhirnya parkirnya dipindah di dalam," tuturnya.

Dia lantas kemudian berhenti menjadi petugas kebersihan di sekolah sekira tahun 2006 lantaran tak kunjung diangkat pegawai tetap.

Setelah itu, ia bekerja sebagai juru parkir di toko yang ada di Jalan Yosodipuro, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

"Seumpama dapat Rp 50 ribu, buat makan sama keluarga itu Rp 10 ribu, selebihnya ditabung, Alhamdulillah Gusti Allah membolehkan ibadah haji sama istri tahun ini," ucap Sri.

"Ya istilahnya kalau makan seadanya, sederhana saja," aku dia dengan semangat.

TEGA Gara-gara Bansos Beras 30 Kilogram, Ketua RT Tampar Nenek Usia 70 Tahun, Begini Kejadiannya

Begini Strategi Jitu Ruben Onsu Kelola Bisnis Ayam Geprek Agar Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Sri mengungkapkan dirinya harus merogoh kocek sekitar Rp 72 juta untuk memberangkatkannya bersama istri menunaikan rukun islam ke-lima.

"Biaya yang saya bayarkan itu Alhamdulillah masih sisa Rp 7 juta, kain Ihram juga sudah ada, sudah diberikan pihak bank," ungkap dia.

"Sisa itu akan saya gunakan untuk uang saku saya saat ibadah ke Tanah Suci nanti," jelasnya.

Namun sayang, Pak Sri dan sang istri kini harus bersabar lantaran pemerintah memutuskan membatalkan ibadah haji akibat Corona.

Beraksi Sendirian, Pencuri Mobil Ini Berhasil Bawa Kabur Mobil Oerasional Rumah Makan di Lampung

Sehingga bapak dua orang anak itu sementara batal berangkat ibada haji yang sebelumnya dijadwakan pada Juni 2020.

Matanya pun nampak berkaca dan menerawang jauh nasibnya yang tak bisa memunaikan haji tahun yang sudah didam-idamkannya melihat secara langsung Ka'bah dan Masjid Nawabti.

"Berangkatnya Juni, sebelum Corona sudah ada perisapan, 25 Juni 2020 itu persiapan latihan yang terakhir," ucap Sri.

"Saya serahkan semuanya kepada Gusti Allah," aku dia lirih sembari berharap keajaiban. (*)

Rela Tak Pakai Kain Ihram

Walaupun tidak berangkat haji tahun 2020 ini, pasangan suami istri di Kota Solo ini tampak legawa.

Mereka adalah Heru Sunardi dan istrinya, Elfi Dwi Adrijani (54).

Elfi saat ditemui wartawan di rumahnya mengatakan, pihaknya awalnya memang sedikit kecewa mendapatkan kabar penundaan.

"Ya kalau kecewa pasti ada, tapi ini kita tetap memahami situasi ini," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (2/6/2020).

Saat ini mereka sudah menerima beberapa panduan haji dari Kemenag seperti buku panduan, kain Ihram, dan lain sebagainya.

"Tidak apa-apa ditunda berangkat tahun depan," jelas dia.

Walikota Jambi Lelepas dan Beri Hadiah Dua Pasien Anak yang Sembuh dari Covid-19

 Sementara Heru Sunardi yang merupakan Kepala Dinas Perdagangan Solo itu mengatakan, yang penting saat ini adalah sudah ada kejelasan dari pemerintah.

Sebab, sebelumnya juga kabar simpang siur soal haji ini banyak diperbincangkan calon haji.

"Kalau sekarang sudah jelas," papar dia.

Dia harus bersabar setahun lagi karena pemerintah meniadakan haji 2020.

"Tadi sudah dengar dari grup WA haji di tingkat Kecamatan Jebres," papar dia.

Mendengar ada penundaan atau haji 2020 ditiadakan Heru mengaku sempat kaget.

Namun, dia mengaku mencoba berfikir positif lantaran kondisi saat ini tidak memungkinkan di tengah pandemi Corona.

"Kaget ada, tapi ya kita paham kondisi sekarang jadi lebih sabar," papar dia.

Heru bercerita dia mendaftar haji bersama istrinya, Elfi Dwi Adrijani (54) pada 2011 lalu melalui Kemenag Solo.

"Sudah 10 tahun masa tunggu kita," kata dia.

TRAGIS! 3 Bocah di Mamuju Saksikan Ibu Dimutilasi Ayah yang Alami Gangguan Jiwa

Sesuai jadwal, harusnya mereka bisa berangkat pada akhir Juni ini.

Namun, keadaan bekata lain dan keberangkatan harus ditunda tahun depan pada 2021.

Heru bercerita, dia sebelumnya memiliki keinginan untuk berangkat sebelum pensiun.

"Awalnya saya hitung saya pensiun itu pada 2020 ini tepat 56 tahun ini, tapi ternyata ada regulasi baru pensiun umur 60 tahun," kata dia.

"Harus menerima juga berangkat tahun depan hajinya," kata Heru.

Menurut dia, adanya keputusan ini tidak menjadi masalah lantaran ada kejelasan keputusan dari pemerintah.

"Soalnya kalau dipaksa berangkat juga tidak memungkinkan," jelasnya.

"Rata-rata teman saya di grup WA calhaj di Jebres juga sabar karena kebanyakan sepuh dan paham situasi sekarang," papar dia. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Tak Jadi Berangkat Haji 2020, Pasangan Suami Istri di Solo Legawa Meski Sudah Siap Pakai Kain Ihram 

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Tukang Parkir & Istri di Solo Gagal Haji Tahun Ini, Menabung 40 Tahun, Rela Makan Seadanya  Penulis: Adi Surya Samodra

Berita Terkini