TRIBUNJAMBI.COM - 2 hari lagi akan diperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.
Memperingatinya, ada baiknya mengrimkan Kata-kata Bijak atau Quotes RA Kartini sebagai Ucapan Selamat Hari Kartini.
Kartini adalah seorang wanita kelahiran Jepara, 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, 17 September 1904 pada usia yang masih muda yakni 25 tahun.
• Begini Bacaan Niat serta Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan Dalam Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
• Kecurigaan Donald Trump Soal Laboratorium Wuhan, Ternyata Simpan 1500 Jenis Virus Mematikan di Sana
• Peringatan! Dampak COVID-19, Polisi di Daerah Ini Akan Bubarkan Warga yang Gelar Buka Puasa Bersama
• Siapa Sebenarnya Roy Geurts? Bule Ganteng yang Baru Jadi Mualaf dan Kekasih Penyanyi Cita Citata
• Kekayaan Raffi Ahmad Dibongkar Asistennya, Channel Rans Entertainment Sebulan Raup Rp13 Miliar
Ia secara terus aktif menyuarakan kesetaraan kaum perempuan, terutama agar bisa mendapatkan akses pendidikan yang sama dengan laki-laki.
Buah pemikirannya itu Kartini tulis secara aktif dalam sebuah surat yang ia kirimkan kepada beberapa sahabat penanya.
Setelah Kartini tiada, surat-surat itu akhirnya dikumpulkan dan dijadikan sebuah buku oleh Mr. JH Abendanon, dan diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya".
• Belum Jadi Presiden, Sosok Ini Berani Tampar Soeharto, Begini Nasibnya Usai Pak Harto Jadi RI 1
• Download Lagu MP3 DJ SpongeBob Versi DJ Gagak Full Bass 10 Jam Non Stop, Sempat Viral Tahun 2019
• Usai Dikritik Tak Beri Ungkapan Duka Untuk Glenn Fredly, Ini Jawaban Tersirat dari Dewi Sandra
• Menguak Sosok Suami Pertama Nikita Mirzani, Ternyata Anak Pejabat, Punya Wajah Ganteng & Kulit Putih
Buku itu akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Dikutip dari Tribunbali.com berikut kutipan dalam buku Habis Gelap Terbilah Terang.
1. Karya Terjemahan, betapapun baiknya, belum tentu sebagus aslinya. Yang asli tentu lebih baik, lebih bagus. Kami suka sekali bacaan; membaca karya-karya bagus adalah kenikmatan kami yang utama (hal. 8-9)
2. Bagi saya hanya ada dua macam kebangsawanan: bangsawan jiwa dan bangsawan budi. (Hal. 10-11)
3. "yang tidak berani, tidak menang" itu semboyan saya! Maju terus! Menerjang tanpa gentar dan dengan berani menangani semuanya! Orang-orang yang berani menguasai tiga perempat dunia (hal. 19)
4. Ya Tuhan, kadang-kadang saya berharap, alangkah baiknya, jika tidak pernah ada agama. Sebab agama yang seharusnya mempersatukan umat manusia, sejak berabad-abad lalu menjadi pangkal perselisihan dan perpecahan, pangkal pertumpahan darah. (Hal. 23)
5. Agama yang harusnya menjauhkan kita dari berbuat dosa, justru menjadi alasan yang sah kita berbuat dosa. Coba berapa banyaknya dosa yang diperbuat atas nama agama itu? (Hal. 24)
6. Bagiku, tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada membuat orang lain tersenyum; terutama orang yang kami sayangi. Tidak ada sesuatu yang lebih membahagiakan daripada membuat sepasang mata orang yang kita cintai memandang kita dengan penuh kasih dan bahagia. Dan kita merasa kitalah yang menyebabkan kebahagiaan itu. ( Hal. 30)
7. Aduhai Tuhan! Alangkah penuhnya kejagatan di dunia ini, di dunia ini penuh hal-hal yang menimbulkan rasa benci dan ngeri (Hal. 47)
8. Bila orang hendak bersungguh-sungguh memajukan peradaban, maka kecerdasan pikiran dan pertumbuham budi harus sama-sama dimajukan (hal. 52)