Virus Corona

Kecurigaan Donald Trump Soal Laboratorium Wuhan, Ternyata Simpan 1500 Jenis Virus Mematikan di Sana

Kecurigaan Donald Trump Soal Laboratorium Wuhan, Ternyata Simpan 1500 Jenis Virus Mematikan di Sana

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Researchgate
Presiden AS Donald Trump 

TRIBUNJAMBI.COM - Sangat mengkhawatirkan dampak dari wabah virus corona di dunia ini.

Virus Corona atau Covid-19 telah membunuh lebih dari 145.000 orang dan menginfeksi lebih dari dua juta orang di seluruh dunia sejak pandemi dimulai di Wuhan Desember lalu.

Terkait dengan hal tersebut, Institut Virologi Wuhan, sebuah lembaga senilai 34 juta poundsterling yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan China, telah menjadi pusat kontroversi di tengah krisis global.

Teori mengejutkan mengklaim bahwa virus, secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2, berasal dari institut, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati tertinggi P4.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan kepada media setelah pertemuan dengan anggota Senat dari Partai Republik di Washington pada 9 Januari 2019.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan kepada media setelah pertemuan dengan anggota Senat dari Partai Republik di Washington pada 9 Januari 2019. (AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/ALEX WONG)

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah virus corona pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.

Tetapi China bersikeras bahwa WHO tidak menemukan bukti bahwa virus Corona buatan manusia.

Sebagaimana diketahui, China telah melaporkan bahwa virus corona berasal dari pasar tradisional di Wuhan, China.

Laboratorium Wuhan Simpan 1.500 Virus Mematikan

Peringatan nyata adalah bagian dari makalah penelitian yang diajukan oleh Shi, wakil direktur di institut, dan tiga penulis bersama pada Januari 2019.

Penelitian itu diterbitkan pada bulan Maret 2019.

Dalam artikel tersebut, tim menyoroti kemungkinan epidemi virus lain di China dengan menganalisis tiga wabah berskala besar yang disebabkan oleh Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), dan Sindrom Diare Akut Swine (SADS).

Dikatakan bahwa ketiga patogen itu adalah virus corona dan dapat ditelusuri kembali ke kelelawar, dan dua di antaranya berasal dari China.

Peringatan! Dampak COVID-19, Polisi di Daerah Ini Akan Bubarkan Warga yang Gelar Buka Puasa Bersama

Siapa Sebenarnya Roy Geurts? Bule Ganteng yang Baru Jadi Mualaf dan Kekasih Penyanyi Cita Citata

Kekayaan Raffi Ahmad Dibongkar Asistennya, Channel Rans Entertainment Sebulan Raup Rp13 Miliar

Para peneliti mendesak: 'Dengan demikian, sangat mungkin bahwa wabah virus corona yang menyerupai SARS atau MERS di masa mendatang akan berasal dari kelelawar, dan ada kemungkinan peningkatan bahwa ini akan terjadi di China.

'Oleh karena itu, investigasi virus corona kelelawar menjadi masalah mendesak untuk mendeteksi tanda-tanda peringatan dini, yang pada gilirannya meminimalkan dampak wabah di masa depan di China.'

Ini juga menggarisbawahi tradisi China yang menyukai daging segar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved