Sementara itu, Sarkoni mengaku kepada Tribunjambi.com, ia baru setengah bulan memasak minyak tersebut. Dalam waktu itu juga sudah tiga kali pemasakan.
Akunya, jika pemodal itu berjumlah satu orang untuk satu tungku pemasakan.
"Ya memasak 4 tungku dan ada 4 bos asal sumsel semua," katanya.
• Dipicu Masalah Sepele, Suami di Pamenang Merangin Gigit Telinga Istrinya hingga Robek
• Kriminolog Ungkap Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun Adalah Korban, Simak Penjelasannya!
Diakuinya lagi jika lahan pemasakan minyak itu disewakan pemilik lahan warga desa setempat. Dan penggarap lahan akan memberikan upah sewa setiap satu bulan sekali.
"Pemasakan tersebut adalah punya warga setempat dan warga mendapatkan bagian karena disewakan. Bulanan, 500 ribu per bulan satu tengki. Dan alat itu bawa dari Sumatera Selatan (lubuk bayat) dan usai dimasak di jual ke daerah bayat, 1 drum solar 800 ribu, minyak tanah 900 ribu, bensin 900 ribu," ungakpnya.
Kapolres mengatakan jika keberadaan pemilik modal kegaiatan ilegal itu akan segera ditindak lanjuti dan sedang dalam pengejaran. (Yan)