Jika paru-paru sudah terinfeksi, maka hal itu akan membuat kantung udara di dalamnya meradang dan terisi cairan atau nanah.
Puncaknya penderita akan mengalami sepsis atau bahkan meninggal dunia.
Sepsis sendiri merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh masuk secara berlebihan.
Alih-alih memerangi infeksi, sistem kekebalan justru menjadi boomerang dan menyerang tubuh lainnya.
Seperti diketahui, Jerman dan Sri Lanka menjadi dua negara terakhir yang mengkonfirmasi adanya kasus tersebut.
Di Jerman, seorang laki-laki dari Stanberg dikonfirmasi positif virus corona pada Senin (27/1/2020), meski memiliki kondisi kesehatan yang baik.
Hingga saat ini, pasien masih dirawat di bawah pengawasan dan ditempatkan di ruang isolasi.
Sementara di Sri Lanka, kasus pertama dikonfirmasi pada Senin setelah wanita asal China berusia 40 tahun positif virus corona.
• Pelaku Cabul di Jambi Divonis Bebas, Save Our Sister: Aparat Penegak Hukum Abaikan Psikologis Anak
Wanita tersebut diketahui tiba di Sri Lanka pada 19 Januari 2020 untuk berwisata.
Wabah virus corona baru atau 2019-nCoV tengah menyita perhatian dunia.
Serangan virus yang berasal dari Wuhan, China tersebug bahkan terkonfirmasi telah menyerbar di setidaknya 13 negara lain.
Dikutip dari Kompas.com, Pemerintah Indonesia sendiri diketahui terus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.
Ada beberapa gejala virus corona baru yang perlu diketahui masyarakat sebagai langkah antisipasi.
Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Jatu Aphridasari, Sp.P (K), menyebut gejala Wuhan corona virus seperti penyakit saluran atas ringan hingga sedang atau mirip flu biasa.
Jatu menerangkan suhu tubuh 38 derajat atau lebih sudah bisa mengindikasikan seseorang terkena Wuhan corona virus.