Petaka Jika Jawa-Bali Tersambung, Bupati Jembrana Tolak Jalan Tol dan Minta Kaji Ulang Manfaatnya!

Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan Tol Bali Mandara

TRIBUNJAMBI.COM - Bupati Jembrana dengan tegas menolak pembangunan jalan tol Jawa-Bali.

Bupati Jembrana menilai tol Jawa-Bali perlu kajian lagi terutama manfaat dan dampak bagi masyarakat setempat serta pemasukan daerah.

Lalu seperti apa rencana pembangunan tol Jawa-Bali yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)?

Kementrian PUPR merencanakan pembangunan Tol Trans Jawa Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi) yang akan tersambung dengan Tol Gilimanuk-Tabananan.

Bupati Jembrana Tolak Pembangunan Tol Jawa Bali, Ternyata Ini Alasannya, Berdampak Secara Ekonomi?

Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengungkap nantinya akan ada tol yang melingkari pulau Bali.

Trasenya dimulai dari Tol Gilimanuk-Tabanan yang akan terhubung dengan jaringan Tol Trans Jawa yakni Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi).

 

"Ya kira-kira akan begitu logikanya kan. Apalagi kita juga mengharapkan dia juga nyambung dengan Tol Bali Mandara," kata Danang Parikesit di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Selasa (21/1).

Danang Parikesit menjelaskan Tol Bali Mandara saat ini telah beroperasi dan membutuhkan dukungan infrastruktur lain untuk bisa berkembang.

Jika tidak, maka tol tersebut terancam sepi peminat.

"Karena Bali Mandara ini jalan tol yang sangat tergantung pada proyek-proyek pemerintah. Kalau jalan alternatif tidak diperbaiki kan traffic-nya drop," imbuhnya.

Bupati dan Wakil Bupati Hadiri Sertijab Dandim 0419/Tanjab

Pura Taman Ayun, Bali (Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan)

Rencana ini rupanya dengan tegas ditolak oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.

I Putu Artha selaku Bupati Jembrana mengatakan belum mengetahui sepenuhnya rencana pembangunan tol yang akan menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.

Namun Bupati Artha memastikan dirinya akan menolak rencana tersebut.

Menurut Artha pembangunan jembatan penyambung antara Ketapang-Gilimanik ini menyangkut konektivitas jalur penyeberangan Banyumanik-Gilimanik.

"Kita pasti menolak. Itu juga bagian dari aspirasi masyarakat Bali dan sejumlah tokoh atau elemen masyarakat," kata Artha, Rabu (22/1).

 

Pencuri di Kerinci Dihajar Massa Sampai Pingsan, Pura-pura Beli Rinso Lalu Rampas Kalung Emas 40Gram

Disinggung tentang kaitannya dengan kekhawatiran tingkat kejahatan yang meningkat di Bali.

Halaman
12

Berita Terkini