Bukan berarti orang yang perhatian adalah predator seksual, tetapi jika ciri-ciri ini terus berlanjut dan semakin intensif, itu perlu diwaspasdai.
Perhatian yang besar ini sebagai upaya pelaku membuat korban merasa ketergantungan.
2. Bahasa manipulatif
Selain itu, seorang predator akan menyampaikan segala sesuatu dengan hati-hati menggunakan bahasa yang manipulatif.
Dengan trik itu, dia akan terlihat seperti orang yang sangat baik dan tidak pantas untuk mendapat penolakan atau hal yang buruk dari pasangan yang notabene adalah korban.
Sekalipun korban dibuat muak oleh sifatnya, pelaku sudah menempati posisi sebagai seseorang yang tidak semestinya disakiti.
Hal ini pada akhirnya membuat korban merasa lelah secara emosional dan tertekan.
Jika sudah begitu, ia akan menerima semua yang terjadi dan meminta maaf pada pelaku.
Di titik inilah, predator seksual akan merasa berhasil dan menang menguasai si korban.
• Kronologi Hakim Jamaluddin Dieksekusi Istri di Ranjang Dibantu 2 Pria, Cemburu Jadi Penyebabnya
• VIDEO: Menhan AS: Kami Tidak Cari Perang dengan Iran, Tapi Kami Siap
3. Membuat segala sesuatu terlihat normal
Korban dari predator seksual juga akan merasa semua yang ia rasakan adalah sesuatu yang normal dan sesuatu yang pantas didapatkan.
Ini akan dimulai dengan pelecehan secara emosional, psikologis, dan berakhir pada pelecehan seksual.
Hal-hal ini akan benar-benar dirasakan korban predator seksual dan membuatnya merasa dalam kondisi tidak nyaman.
4. Playing victim
Ciri lain seorang predator seksual adalah memposisikan dirinya seolah-olah sebagai korban dan tidak pernah bertanggung jawab tentang apa pun yang terjadi.