ARTIDJO Mengaku Mau Dibunuh Seorang Berpakaian Ninja: 'Penembak Misterius Segera Menjemputmu'

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hakim Agung MA, Artidjo Alkostar(KOMPAS/YUNIADHI AGUNG)

Bahkan, ancaman itu diterimanya saat masih menjadi pengacara.

Hal itu terjadi, kata Artidjo, saat membela kasus Santa Cruz di Dili, Timor Timur--sekarang Timor Leste.

Lapas Muara Bulian Buka Waktu Kunjungan Saat Natal

ARTIDJO Alkostar Dia mengaku hampir dibunuh oleh seseorang yang berpakaian seperti ninja.

"Pernah mau dibunuh saya jam 12 malam. Tapi, Allah melindungi saya yang didatangi oleh ninja itu, ninja tahulah di Timtim itu siapa ninja," ujar Artidjo saat sesi wawancara dengan awak media di media center Mahkamah Agung, Jl. Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (25/5/2018).

Lebih lanjut, pria 70 tahun ini bercerita kalau ancaman dan serangan ninja itu salah sasaran. Justru menyasar ke asisten Artidjo.

Daftar Harga HP Bulan Desember 2019, Budget Rp 1 Jutaan, Oppo Samsung Nokia Asus Redmi Realme Vivo

Ancaman pembunuhan juga diterimanya saat membela kasus penembakan misterius di Yogyakarta.

Saat itu dirinya sebagai pengacara di LBH Yogyakarta

"Saya pernah diancam, Artidjo kamu jangan sok pahlawan. Penembak misterius datang ke tempat tidur kamu," kata Artidjo menirukan peristiwa saat itu.

Bahkan, hakim yang ditakuti para koruptor ini mengaku pernah menjadi sasaran santet saat menjadi hakim agung.

LINK Live Streaming Laga Pekan ke-34 Liga 1 2019 PSS Sleman vs Tira Persikabo Mulai Pukul 15.30 WIB

"Kalau orang akan menyantet saya itu salah alamat juga. Katanya pernah mau disantet. Dipake foto saya, katakan wah ini mesti kelas TK ini," kata Artidjo.

Meski demikian, semua ancaman yang bertubi-tubi menghampirinya tidak membuatnya gentar sedikit pun.

Justru, dia malah mengabaikan ancaman tersebut.

Itu didasari, lanjut Artidjo, darah Madura yang mengalir dalam tubuhnya menjadi alasan.

Tergiur Bisa Kaya, Waria Ini Serahkan Uang Rp 20 Juta untuk DP Tuyul, Ternyata Begini Wujud Aslinya

Sejak kecil, dia sudah kenyang dengan silat, berkelahi, bahkan Artidjo sering bertarung dengan celurit saat kecil.

"Jadi, tidak memungkinkan. Darah Madura saya tidak memungkinkan untuk menjadi takut sama orang," ucap mantan hakim yang ditakuti para koruptor ini.

Halaman
123

Berita Terkini