Baca tanpa iklan
TRIBUNJAMBI.COM- Menikah pada usia muda ternyata tak menjadi kebahagiaan untuk penyanyi Yuni Shara. Ketika itu, ia sudah harus merasakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Bahkan peristiwa tidak mengenakan tersebut masih membekas dalam ingatannya hingga kini.
• KISAH Romo Tiburtius Catur Wibawa Bangun Musala Hingga Kuliahkan Siswa Agama Islam Hingga Sarjana
• Hotman Paris Bocorkan Chat Whatsapp dari Erick Thohir, Ternyata Ini yang Dikatakan Menteri BUMN
• WIKIJAMBI Festival Kampung Senaung 20-33 Desember, Tampilkan Kearifan Lokal Muarojambi
Berikut rangkuman curahan hati Yuni Shara tentang kehidupan pribadinya:
1. Nikah di usia 21 tahun dan KDRT
Pernikahan pertama Yuni Shara berlangsung saat dirinya masih berusia 21 tahun.
Saat itu pula, dirinya merasakan sisi pahit menjalani hidup sebagai istri.
• JANGAN Anggap Remeh, Ini Sederat Dampak Buruk Memompa ASI di Toilet Waspada Kuman dan Bakteri!
• Satyo Lihat Duel Anggota Densus 88 vs Terduga Teroris di Jambi Tebo, Mengira Orang Tabrakan
• FAKTA Lengkap Video Panas Sopir Taksi Online Dengan 14 Penumpang, Begini Modusnya Hingga Berhasil
"Aku jelaskan, dari aku nikah pertama, itu aku sudah di KDRT setiap hari," kata Yuni dalam Podcast Deddy Corbuzier seperti dikutip Kompas.com, Jumat (20/12/2019).
Sampai sekarang setelah 25 tahun pun Yuni masih teringat dengan kejadian tersebut.
"Itu yang pertama karena aku masih muda, jadi itu sangat membekas. Jadi, aku enggak terlalu kepengin waktu itu. Jadi, misal berhubungan, aku melayani iya," ujar Yuni.
• VIDEO Polisi Kejar Mobil Honda City, Felix Ngebut Bahayakan Nyawa Pengguna Jalan Lainnya
• Polisi Dua Kali Tabrakkan Mobil ke Honda City Felix, Aksi Penerobos Barikade Razia Berakhir
• Kumpulan Ucapan Selamat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 Bahasa Indonesia dan Inggris Lengkap, WA FB
• ALI Ngabalin Menggebu-gebu Ungkap Permainan Politik KPK, Singgung Kepala Daerah Terjaring OTT
2. Berdampak panjang dan bersyukur tidak gila
Wanita asal Malang, Jawa Timur, ini pun membeberkan KDRT tersebut berefek kepadanya secara psikologi.
"Teringat (KDRT), aku berdoa sama Tuhan, tidak dipertemukan sama dia (lagi)," kata Yuni.
Untungnya, Yuni mengaku tidak sampai menjadi trauma mendalam.
Ibu dua anak ini juga bersyukur dirinya tidak sampai gila gara-gara KDRT yang diterimanya.
"Bagus aku enggak gila, yang dilakukan itu menyakitkan banget sebetulnya. Cuma aku pikir, mungkin Tuhan mau aku lewati itu. Jadi, aku selalu accept it apa yang dari Tuhan," tutur Yuni.