TRIBUNJAMBI.COM - Seekor monyet yang babak belur usai berkelahi dengan saingannya pergi ke apotek untuk mencari pertolongan.
Dilansir dari Daily Star, Rabu (20/11/2019), sebuah video yang merekam kejadian itu menarik banyak perhatian.
Aksi monyet itu membuat warga tercengang ketika dia melompat ke atas meja toko apotek.
• TRIBUN WIKI: Teka-teki Penemuan Benda Mirip Peninggalan Umat Hindu di Demang Sarolangun
Diketahui bahwa si monyet datang dengan luka berlumuran darah.
Luka di punggungnya dapat dilihat dengan jelas dan terlihat begitu buruk sehingga tampak potongan daging yang telah digigit habis-habisan.
Monyet itu direkam sedang duduk tenang di apotek.
• BERDUAAN Dengan Cewek di Hotel, Anggota Bawaslu Ini Resmi Diberhentikan
Ketenangannya seolah-olah menjadikannya tidak sadar bahwa dirinya mengundang banyak kerumunan orang.
Seorang pria kemudian terlihat mengoleskan salep pada lukanya.
Monyet itu tersentak sedikit ketika kakinya dirawat tetapi tidak bergerak ketika gigitan di punggungnya dibersihkan.
• MISTERI Segepok Uang, Warga Desa Bingung Temukan Rp 35 Juta: Mereka Justru Lakukan Hal Tak Terduga
Penjaga apotek kemudian memberi si monyet obat penghilang rasa sakit sebelum menawarkan segelas air yang diterimanya dengan penuh terima kasih.
Para pengunjung yang hadir menyarankan agar monyet disuntik tetanus, sementara ia duduk dengan sabar saat dirawat.
Video itu direkam di distrik Birbhum, Benggala Barat di India.
Penduduk setempat percaya bahwa monyet pintar itu mungkin tahu harus pergi ke pusat medis untuk meminta bantuan hanya dengan mengamati pola perilaku manusia sehari-hari.
Seekor monyet panjang yang lepas dan berkeliaran di Jambangan Surabaya kerap mengejar perempuan.
Pasalnya, monyet berjenis kelamin jantan tersebut kerap mengejar warga terutama perempuan.
• Rojer Siahaan Tewas Dengan Luka Tusukan di Dada Saat Tawuran, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka
Diketahui monyet itu sedang birahi sehingga aktif mengejar warga, tak hanya perempuan namun juga laki-laki.
Kata Supriyono, monyet yang pertama kali lepas di daerah Kebonsari itu kini memang berkeliaran di daerah pemukiman warga di Jambangan.
Monyet berekor panjang itu pun ternyata juga dikabarkan mengejar warga yang laki-laki.
"Tapi kalau ke orang laki-laki ngejarnya itu (mau) nyerang, seperti itu," tambahnya.
Menurut Supriyono, untuk menjinakkan hewan tersebut para petugas menggunakan berbagai cara.
Seperti dengan memancing keluar dengan membawa monyet betina hingga mencoba melesatkan bius dengan menggunakan tulup sederhana.
Hanya saja petugas belum berhasil menjinakkan monyet berekor panjang tersebut.
• SOSOK Pak Tarno Dikejar-kejar Pramugari Cantik Sampai Dapat Anak, Penasaran Wajahnya Mirip Siapa?
Hingga kini, petugas masih berupaya melakukan pemantauan untuk kemudian dijinakkan.
Sebelumnya, warga Jambangan mengaku resah dan ketakutan sebelum hewan tersebut dapat dijinakkan petugas.
Monyet berekor panjang yang sering berkeliaran diatas atap warga hingga masuk ke rumah warga itu, diketahui berjenis kelamin jantan.
Monyet Juga Hormat ke yang Lebih Tua
Mungkin selama ini kita menganggap bahwa hanya manusia saja yang dapat memiliki rasa hormat terhadap yang lebih tua, sehingga kita bersikap lebih berhati-hati dan sopan kepada mereka.
Namun berdasarkan studi, sikap ini ternyata merupakan sifat universal yang dimiliki oleh primata. Artinya, monyet dan kera juga menunjukkan sikap yang sama terhadap sesamanya yang berusia lebih tua.
Hal ini ditemukan lewat pengamatan dan analisis terhadap “percakapan” di antara kelompok monyet Campbell (Cercopithecus campbelli).
Dilansir dari Kompas.com pengamatan dan analisis terhadar 823 ungkapan vokal antara delapan ekor moyet Campbell dalam kurun waktu enam jam, ditunjukkan bahwa suara panggilan yang dikeluarkan oleh monyet yang lebih tua akan ditanggapi lebih efektif dibanding monyet muda, tanpa memandang posisi monyet dalam kelompok tersebut.
Monyet yang berusia relatif tua, sekitar tujuh tahun akan mendapatkan sebanyak dua kali respons dibandingkan monyet muda yang berusia dua tahun. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perhatian khusus yang ditujukan pada monyet berusia tua, serta bahwa kelompok monyet dapat mengenali konsep usia dan mengaitkannya dengan status sosial dalam kelompok.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Salah satu penyebabnya adalah karena monyet berusia tua memiliki status sosial yang lebih tinggi, serta diperlakukan sebagai senior yang “lebih berpengalaman”.
“Monyet tua mengetahui kondisi hutan lebih baik, lebih siaga dalam mengenali predator, dan mereka lebih pintar mencari makanan. Panggilan yang mereka sampaikan memiliki peran kunci bagi kedekatan dan keselamatan kelompok,” ujar Klaus Zuberbuhler, peneliti dari School of Psychology, University of St. Andews.
Kondisi ini menjadikan monyet tua sebagai pengatur relasi sosial dalam kelompok. Di sisi lain, monyet tua juga dianggap lebih paham mengenai “aturan” yang berlaku di kelompok, sedangkan monyet muda seringkali mengabaikan dan melanggar peraturan.
Inilah membuat panggilan yang diberikan oleh monyet muda menjadi kurang dipercaya. Hal ini juga tidak hanya dijumpai pada monyet Campbell saja. Monyet vervet dan langur juga memiliki dinamika sosial yang kurang lebih serupa.
• SOSOK Pak Tarno Dikejar-kejar Pramugari Cantik Sampai Dapat Anak, Penasaran Wajahnya Mirip Siapa?
Fenomena ini dapat menjadi petunjuk bagi bagaimana awalnya kehidupan sosial manusia berevolusi, terutama mengenai relasi sosial dan posisi individual dalam kelompok. Video Pilihan PenulisJulio Subagio EditorResa Eka Ayu Sartika SumberNew Scientist TAG: orang tua monyet Hormat
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Monyet Berlumuran Darah Ini Berobat ke Apotek Setelah Berkelahi, Tingkah Lakunya Jadi Perhatian