Mulai dari buruh cuci, hingga membongkar palet-palet kayu.
"Ini begini sudah enggak ada penghasilan. Sudah berhari-hari juga enggak mandi," tutur Kuswati.
Salih Halimah (42) warga lainnya mengaku tetap akan bertahan di lokasi tersebut.
"Ya kalau enggak di sini mau di mana lagi," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara dibantu 1.500 personel gabungan dari kepolisian, Satpol PP dan PPSU melakukan penertiban bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kamis.
Penertiban tersebut berujung bentrok, karena warga mempertahankan bangunan mereka yang sudah ditinggali sejak puluhan tahun tersebut.
Camat Tanjung Priok Syamsul Huda menegaskan upaya dilakukan pemerintah bukan penggusuran, tetapi penataan dan penertiban bangunan yang tidak sesuai dengan fungsinya.
"Kita melakukan penataan, bukan penggusuran," tegas Syamsul.
Penataan itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah menormalisasi saluran air sepanjang 400 meter dengan lebar sekitar enam meter.
Wilayah tersebut rawan terjadinya genangan saat musim hujan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bertahan Setelah Penggusuran, Warga Sunter Agung Bangun Gubuk Kayu di Sekitar Lokasi"
Penulis : Jimmy Ramadhan Azhari
Editor : Jessi Carina