TAK Cuma di Mapolresta, Ini Catatan Enam Aksi Bom di Medan, Restoran Juga Jadi Sasaran

Editor: rida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan polisi disiagakan untuk mengamankan lokasi terjadinya bom Bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019)

Modusnya, jaringan teroris merekrut anak-anak di bawah umur untuk beraksi sendiri.

2. Pardede Hall, 2000

Sepanjang tahun 2000, rentetan aksi teror dengan bom mengguncang berbagai kota di Indonesia.

Di Medan, ledakan berkekuatan tinggi terjadi di dekat Pardede Hall (Gedung Olahraga YD Pardede) dan kampus Universitas Darma Agung pada 12 November 2000.

Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas pada 14 November 2000, seorang perempuan bernama Hotma Sihite (27) tewas seketika.

Perizinan Usaha Ternak di Kasang Lopak Alai, Muarojambi yang Diduga Janggal, DLH Panggil Pengusaha

JANGAN Sepelekan Buah Ceplukan, Dulu Dibuang Kini Dicari Harganya Selangit: Bisa Mengobati Kanker

Djaduk Ferianto Meninggal Dipangkuan Istri, Butet Kartaredjasa Ungkap Kesibukan Hari-hari Terakhir

Emilda Purba (16), warga lainnya luka cukup parah hingga akhirnya meninggal dunia.

Tiga lainnya juga luka. Di dalam bom berisi potongan-potongan paku tajam dan pecahan-pecahan besi.

Akibatnya, ketika meledak, komponen-komponen tersebut terbang ke berbagai arah menghantam apa saja.

Pagar besi gedung kuliah ISTP di pinggir Jalan Mataram rusak.

Pohon cemara di dekat pagar pun hancur.

Kaca-kaca nako gedung Laboratorium TD Pardede yang berjarak sekitar 50 meter dari titik ledakan juga hancur berantakan.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang kala itu masih duduk sebagai anggota DPRD Sumatera Utara sekaligus dikenal sebagai ahli hukum kriminologi menyatakan, terjadinya kembali peledakan bom di gereja menunjukkan kelengahan polisi.

Peledakan bom di gereja-gereja di Medan, bukan satu dua kali terjadi melainkan sudah berulang.

Pasca Bom Bunuh Diri di Medan, Ojek Online Tidak Diperbolehkan Masuk Ke Mapolda Jambi

SETELAH 11 Tahun Terkuak Isi Surat Wasiat Ratu Film Horor, Nana: Merinding Bersihkan Kamar Suzanna

"Peledakan ini jelas dilakukan secara sistematis, terpola oleh orang-orang yang memiliki keterampilan khusus merakit dan menteror melalui bom," ujar Yasonna.

Salah satu pelaku bernama Indrawarman alias Toni Tagar mengaku, dalam kesaksiannya beberapa tahun kemudian mengaku ia memasang bom pada becak yang dibeli pdari Anwar alias Pak Tua seharga Rp 700.000.

Halaman
1234

Berita Terkini