Sisa Peradaban Pantai Timur Sumatera yang Terancam Hilang Karena Kebakaran Hutan

Penulis: Dedy Nurdin
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pameran cagar budaya pantai timur Sumatera dengan tema Lestari untuk Bersama yang digelar BPCB Jambi di Mall Jamtos.

Sisa Peradaban Pantai Timur Sumatera yang Terancam Hilang Karena Kebakaran Hutan

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pameran cagar budaya pantai timur Sumatera dengan tema Lestari untuk Bersama yang digelar BPCB Jambi di Mall Jamtos menjadi perhatian warga.

Seperti terlihat usai pembukaan pameran berlangsung pada Sabtu (26/10/2019) siag sejumlah pengunjung mall yang melintas menyempatkan diri untuk sekadar melihat isi stand yang berada di depan pintu masuk utama.

Beberapa koleksi yang dipamerkan seperti replika mangkuk, bagian serpihan perahu serta beberapa manik-manik yang merupakan peninggalan yang diperkirakan pada abad ke 4 hingga 5 masehi.

Namun yang berbeda dalam pameran kali ini, sejumlah gambar memperlihatkan tutupan hutan gambut yang terbakar di wilayah pantai timur Sumatera berikut keterangannya.

Ada juga poto tentang perahu kajang lako yang menjadi alat transportasi utama di masa lalu, potret rumah panggung, dan lanscape hutan gambut yang dulunya merupakan pemukiman warga.

Foto-foto temuan keramik yang timbul di sisa lokasi kebakaran hutan serta foto proses ekskavasi tiang rumah di tengah hutan yang diperkirakan dulunya merupakan perkampungan.

Evi Suherman Akui Mendukung Sy Fasha, Sinyal Arah Dukungan PPP?

Dewan Syuro PKB Jadi Tim Sy Fasha, Rahman Yakin PKB Usung Fasha di Pemilukada Jambi

Kepala BPCB Jambi Iskandar Mulia Siregar mengatakan, pameran kali ini sengaja mengangkat potensi cagar budaya pantai timur hasil penelitan. Tak hanya pantai timur Jambi yakni Sabak, tetapi juga temuan di beberapa tempat seperti Sumatera Selatan hingga Bangka-Belitung.

Dimana kawasan lokasi temuan cagar budaya di Pantai Timur Sumatera yang juga merupakan kawasan hutan gambut dulunya merupakan pusat keramaian. Sehingga banyak jejak peradaban yang ada kini terancam hilang jika kebakaran terus melanda kawasan gambut tersebut.

Bahkan di beberapa daerah, beberapa lokasi temuan ada yang timbul kepermukaan setelah kebakaran. Namun, banyak pula yang ikut terbakar sebelum dilakukan penelitian.

"Seperti yang terjadi di Cengal, Sumatera Selatan. Sempat heboh ketika temuan cagar budaya ditambang pasca kebakaran dan diperjualbelikan karena ketidak tahuan masyarakat. Maka kita sosialisasi di sana," katanya.

"Harus diakui ada sebagian yang dijual. Kita berharap diberi imbal jasa untuk negara bisa mengambil kembali. Karena itu bukti penting untuk mengungkap sejarah masa lalu," katanya.

Untuk di Jambi sendiri kata Iskandar belum mendapatkan laporan kasus yang terjadi di Cengal. Namun beberapa lokasi seperti Berbak tidak bisa dipisahkan dalam sejarah pantai timur sumatera. Dikhawatirkan jika kebakaran hutan yang terjadi di Berbak bisa menghilangkan jejak peradaban masa lalu.

Apa lagi ada dugaan kuat kawasan pantai timur di Jambi, mulai dari Sadu, Berbak, Lambur hingga Muarojambi merupakan pusat peradaban yang maju di masanya.

"Karena itu kita melakukan penelitan tidak perspot tapi secara keseluruhan. Ini satu rangkaian, ini tak bisa di pisahkan, Sabak, Berbak sampai Muarajambi satu kesatuan," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini