Bermodal Kaos Singlet dan Rambut Gondrong, Kisah Mantan Preman Ini Sukses Banting Stir Jadi Kopassus
TRIBUNJAMBI.COM - Citra Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sudah dikenal sebagai pasukan elite yang tak sembarang orang bisa bergabung.
Namun bila berbicara tentang kisah pasukan tangguh Kopassus, mungkin tak banyak yang tahu tentang Letkol Kopassus, Untung Pranoto.
Tegas, berwibawa, ternyata ada kisah unik dibalik kiprah Letkol Untung Pranoto bersama baret merah yang disandangnya.
Tak akan ada yang menyangka Letkol Untung Pranoto adalah mantan preman terminal.
Tapi begitulah adanya, dengan kaos singlet dan rambut gondrong, tiba-tiba ia nekat daftar jadi tentara.
Baca: Siksaan yang Dirasakan Calon Kopassus, Hadapi Minggu Neraka, Dilepas Tanpa Bekal di Nusakambangan
Baca: Kunya Ular Kobra Hidup-hidup, Prajurit Kopassus Ini Teguk Darahnya, Reaksi Menhan AS Terbelalak
Baca: Operasi Papua, 4 Prajurit Kopassus Gugur Diserang, Kapten Pandu Saksi Kunci Saat Pembebasan Sandera
Sebelum bergabung dengan pasukan TNI AD, Untung Pranoto merupakan seorang preman terminal.
Memiliki cita-cita bergabung dengan TNI AD, Untung Pranoto yang saat itu masih berprofesi sebagai preman terminal pun memutuskan banting setir.
Dalam bukunya yang berjudul 'Kopassus untuk Indonesia' pada bab 'Pilihan Hidup: Jadi Bajingan atau Tentara', Untung Pranoto mengungkap bila ia tak ingin selamanya jadi preman.
Sebelum bergabung dengan TNI, sehari-harinya Untung Pranoto kerap mangkal di terminal sebagai preman dengan penampilannya yang khas.
Bermodalkan kaos singlet lusuh, rambut gondrong dan sepatu boots ala koboi, Untung Pranoto memutuskan untuk mengejar cita-citanya.
Baca: Jadi Militer Paling Kuat di ASEAN, Kekuatan TNI Unggul dari Korea Utara dan Israel, Lihat Daftarnya
Baca: PENGELOLA Belum Setor ke Pihak Universitas Jambi Rp 900 Juta, Parkir Berbayar Unja Setop Beroperasi
Baca: MTQ ke 50 Kota Jambi, Pemkot Hadirkan Dewan Hakim Tingkat Internasional
Untung Pranoto mengungkap bila ia bosan hidup menjadi preman terminal sehingga ia memutuskan untuk mengabdikan dirinya menjadi tentara.
Modal nekat, Untung Pranoto pun coba mendaftarkan diri menjadi anggota TNI.
Dua kali mendaftar jadi anggota TNI, lamaran Untung Pranoto selalu ditolak.
Hal ini dikarenakan penampilannya saat itu tidak meyakinkan dan dianggap tidak rapi.