BOCAH 12 Tahun Dikurung Orangtuanya di Kandang Ayam: Dikubur Setengah Badan & Hilang di Kuburan

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Pilu Bocah 12 Tahun Dikurung Orangtuanya di Kandang Ayam, Pernah Dikubur Setengah Badan hingga Hilang di Kuburan

TRIBUNJAMBI.COM - Nasib bocah 12 tahun bernama Moh Efendi (12) ini, sangat mengenaskan. 

Bocah 12 tahun asal Pamekasan, Jawa Timur itu terpaksa menghabiskan hampir seluruh masa kecilnya di balik kandang ayam.

Sungguh miris, dirinya tinggal di balik kandang ayam berukuran kurang lebih empat kali tiga meter.

Baca Juga: 6 Fakta Video Panas Pelajar SMK Tuban yang Viral, Melibatkan 6 Orang hingga Identitas Pemeran Wanita Terungkap Berkat Kaos Kaki

Baca: VIDEO: Samwon Express Sediakan Tiga Pilihan Paket Menu BBQ Ala Korea

Baca: Burhanuddin Mahir Sebut-sebut Cermin, Pertanda Dukungan Demokrat untuk Al Haris?

 

Ia hanya bisa melihat dunia luar lewat sela-sela anyaman bambu yang menjadi dinding bekas kandang ayam tersebut.

Mengutip Tribun Madura, Moh Efendi merupakan anak bungsu dari empat bersaudara hasil pernikahan Latifah (36) dan Hamza (40).

Ibunda Efendi, Latifah, menyebut putranya sudah menderita gangguan jiwa sejak kecil.

Kondisi ekonomi keluarga yang sulit, membuat Latifah memasukkan anak bungsunya itu ke dalam bekas kandang ayam dengan berat hati.

Baca Juga: Foto Slip Gaji Rp 5,9 Juta Miliknya Jadi Viral, Bupati Banjarnegara Harap Gajinya Naik 20 Kali Lipat: Ya Rp 100 Juta atau Rp 150 Juta Lah!

Baca: Begini Reaksi Istri Melihat Video Mesum Kades Dengan Sekretaris Desa, Ini yang Dilakukannya!

Baca: WANITA Ini Harus Menanggung Utang Acara Pernikahan hingga Rp 1,6 Miliar, Mempelai Pria Minggat

 

Namun ibu 4 anak tersebut mengatakan, ia mengurung anaknya di bekas kandang ayam untuk waktu-waktu tertentu saja.

"Saya taruh di situ hanya di waktu tertentu saja, ya ketika saya sedang bekerja pergi ke sawah.

"Karena di rumah tidak ada siapa-siapa untuk menjaga Efendi.

Baca Juga: Mengenal Sosok Bupati Banjarnegara yang Viral Usai Pamer Slip Gaji Rp 5,9 Juta, Mantan Bandar Narkoba yang Bertobat Usai Mati Suri Selama 6 Jam

"Kalau saya pulang kerja, baru saya keluarkan," ungkapnya.

Latifah bercerita, ia takut jika pergi bekerja tanpa mengurung anaknya terlebih dahulu.

Pada suatu waktu, Latifah pernah mencoba untuk tak mengurung Efendi.

Ternyata setelah mencobanya, Latifah justru kehilangan sang anak.

Baca Juga: Lihat Jenazah Anaknya Terus Keluarkan Darah dari Hidung dan Kuping, Ibunda Maulana Suryadi Tak Percayai Penjelasan Polisi: Dunia Akhirat Saya Enggak Terima!

Sang anak selalu pergi menghilang dari rumah ketika tidak berada dalam pengawasan keluarga.

Bahkan, Efendi pernah menghilang dan baru ditemukan di sebuah makam.

"Pernah sekali Efendi luput dari perhatian kami, dia justru hilang dan baru ditemukan di kuburan belakang rumah," ujar Latifah sembari menahan air matanya.

Baca Juga: Terlibat Cinta Segitiga, Pria 21 Tahun Ditemukan Tewas dalam Kondisi Sujud Setelah Dihujam Pisau Dapur oleh Tukang Becak yang Terbakar Api Cemburu

Ditambah lagi, sang anak suka memakan apapun yang ia temui di sekitarnya, termasuk yang berbahaya.

Latifah mengaku, keluarganya sudah mengurung Efendi sejak sang putra baru belajar merangkak, yakni saat berusia empat tahun.

Artinya, Efendi sudah 9 tahun tinggal di balik bekas kandang ayam sempit itu setiap kali ditinggal orangtuanya bekerja.

"Dia hanya merangkak kemana-mana, bicaranya tidak dimengerti karena tidak ada bahasa yang bisa diucapkan," lanjut Latifah.

Baca Juga: Wajahnya Berubah Muram, Bapak Ini Sedih Lantaran iPhone 11 Pro Max yang Hendak Ia Pamerkan Malah

Baca: Sebut Bebby Fey Peras Atta Halilintar dengan Minta Mobil dan Rumah, Dinar Candy Akhirnya Minta Maaf

Terjatuh dan Pecah!

Mengutip Kompas.com, Efendi memang pernah dibawa berobat, baik ke rumah sakit maupun pengobatan alternatif.

Namun karena terbentur biaya, Efendi hanya mengikuti sesi terapi sekali saja.

"Jadi kami rawat apa adanya saja. Ke guru spiritual sudah, ke rumah sakit sudah.

Baca Juga: Viral Video Gadis 18 Tahun Diseret Kakaknya di Aspal, Menangis Minta Ampun Sampai Meraung karena Kesakitan

Baca: Posisi Tubuh Pegawai Bank di Jambi saat Video Call Tanpa Busana, Tragedi 11 Akun Instagram Palsu

"Biarkan dikurung saja," ungkapnya.

Untuk pengobatan alternatif ke guru spiritual, sudah dua kali dicoba oleh orangtua Efendi.

Oleh guru spiritual pertama, orangtua Efendi diminta untuk mengubur anaknya setengah badan sebagai terapi penyembuhan.

Anjuran guru spiritual itu pun dicoba oleh Latifah dan Hamzah, namun tak berhasil.

Baca Juga: Simak 3 Fakta Pemuda di Aceh Utara yang Dilaporkan Ibu Kandungnya ke Polisi Lantaran Geram

Baca: PENGAKUAN Mengejutkan Mertua Soal Mayat Dalam Karung, Ternyata Istri Siri Anggota Kodim 1402 Polmas

Saat mencoba berobat ke guru spiritual lain, Latifah dan Hamzah justru hanya diminta untuk merawat anaknya seperti biasa.

Guru spiritual itu mengklaim, jika Efendi akan menjadi guru spiritual yang akan didatangi banyak orang saat dewasa nanti.

Tak mendapat hasil yang diharapkan, Latifah dan Hamzah akhirnya terpaksa mengurung sang anak di kandang ayam.

Baca Juga: Hukum Murid yang Terlambat Hingga Meninggal, Seorang Oknum Guru SMP Asal Manado Syok Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca: Seminggu Jadi Anggota DPR RI, Mulan Jameela Harus Rela Digugat Hingga Terancam Denda Rp 10 Miliar

Saat ditanya awak media, Latifah dan Hamzah mengaku tak tega melihat anaknya terkurung di balik kandang ayam yang berada di samping kamar mandi rumahnya itu.

Namun kedua orangtua ini merasa, mengurung sang anak lebih banyak dampak positifnya ketimbang mudaratnya.

Apalagi saat mereka masih harus bekerja untuk menafkahi ketiga anaknya yang lain.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Sembuhkan Bisul di Paha, Gadis SMA Ini Justru Harus Melayani Nafsu Bejat Dukun Cabul Hingga 15 Kali, Diancam Akan Disantet Jika Berani Melapor

Baca: TEWAS dalam Kerusuhan Wamena, Dokter Soeko Marsetiyo akan Diabadikan Jadi Nama Rumah Sakit

 

"Kalau bicara perasaan, perasaan kami iba dan kasihan.

"Tapi bagaimana lagi, ini sudah nasib keluarga kami. Kami harus hidup, harus bekerja.

"Kalau tidak bekerja, keluarga kami mau dapat dari mana biayanya," ujar Hamzah. (*)

Berita Terkini