TRIBUNJAMBI.COM - Polisi mengamankan dua mahasiswa yang mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR Republik Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).
Dua maahasiswa peserta aksi unjuk rasa yang diamankan diduga lakukan penyerangan terhadap aparat kepolisian.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, mahasiswa yang diamankan merupakan mahasiwa Universitas Kristen Indonesia (UKI).
"Betul, dua mahasiswa UKI ditangkap dalam keadaan mabuk alkhohol jenis sopi," kata Suyudi kepada wartawan. Suyudi menyebut, kedua mahasiswa diamankan dengan alasan menyerang petugas kepolisian.
"Mereka sangat represif melakukan penyerangan terhadap petugas. Kedua pelaku diamankan saat sedang mabuk minum sopi dan menyerang petugas," ujar Suyudi.
Sebelumnya diketahui, aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI dilakukan dengan tujuan menuntut dibatalkannya pengesesahan UU KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Baca: Aksi Mahasiswa di Perkantoran Gubernur Jambi, Terdengar 3 Kali Letusan, Beberapa Mahasiswa Pingsan
Baca: NasDem Buka Penjaringan Balon Kepala Daerah Selama 1 Bulan
Baca: Dakwaan JPU Dinilai Tidak Tepat, Ini Tanggapan Penasehat Hukum Terdakwa Rosmini
Di Sumsel 2 Mahasiswa Diperiksa Diduga Jadi Provokator Aksi
Mahasiwa menegaskan bahwa aksi unjuk rasa mereka sama sekali tidak terkait upaya untuk menggagalkan pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan pakil presiden terpilih pada 20 Oktober nanti.
Dilansir Tribunsumsel Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa di Palembang diwarnai kericuhan, akibatnya sejumlah mahasiswa diamankan polisi.
Polresta Palembang mengamankan dua mahasiswa terkait ricuh di DPRD Sumsel, Selasa (24/9/2019).
Kedua mahasiswa tersebut kemudian digiring ke Polresta Palembang guna dimintai keterangan.
Baca: Hendak Ikut Demo ke Jakarta, Ratusan Mahasiwa Dihadang Polisi, 250 Orang Terlunta-lunta
Baca: Triwulan II, Investasi di Provinsi Jambi Capai Rp 5,2 Triliun, 2 Sektor Ini yang Terbesar
Baca: Kasus Karhutla di Jambi, 7 Lahan Perusahaan di 3 Kabupaten Ini Disegel Polisi
Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara membenarkan, anggotanya mengamankan dua mahasiswa yang diduga menjadi provokator dalam aksi demo mahasiswa yang berjalan ricuh di DPRD Provinsi Sumsel.
Kedua mahasiswa yang diamankan yakni HB dan BN.
Ketika ditemui di ruang piket reskrim Polresta Palembang, HB mengakui bahwa telah melakukan provokator dengan melemparkan botol air mineral ke arah kerumunan polisi yang saat itu sedang menghalau mahasiswa agar tidak masuk ke halaman DPRD Provinsi Sumsel.
"Ya pak saya memang melempari kerumunan polisi dengan botol air mineral, lantaran melihat teman-teman saya banyak yang pingsan saat aksi berlangsung,"ungkapnya kepada petugas piket unit Ranmor Polresta Palembang.
Ditempat yang sama, BN juga mengakui perbuatannya telah melempari kerumunan polisi pada saat aksi.
Baca: GEGER Harga Slabber Arkana Anak Nikita Mirzani, Netizen Bandingkan dengan Harga Kambing Aqiqah
Baca: Siaga Dukung Penanggulangan Karhutla, Ini yang Dilakukan Pertamina
Baca: Cerita Maia Estianty Marah dengan Tuhan, Istri Irwan Mussry: Kekerasan di Depan Mata, Aku Dipukul
Sehingga aksi yang berjalan damai menjadi ricuh hingga beberapa mahasiswa mengalami luka dan pingsan.
"Ya pak saya cuma ikut-ikutan saja, melihat ada yang melemparkan botol air mineral ke arah petugas. Saya lantas ikut juga pak melempari botol air mineral ke arah petugas pada saat aksi di DPRD Provinsi Sumsel," tutupnya.
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas demonstrasi di depan Kantor DPRD Sumatra Selatan (Sumsel).
Karena tidak bisa masuk, mahasiswa memaksa aparat kepolisian yang berjaga hingga akhirnya terjadi baku hantam sampai berakhir ricuh.
Setelah beberapa saat kemudian keributan dapat dihentikan.
Namun terlihat beberapa mahasiswa mengalami luka di bagian wajahnya.
Seperti salah satu mahasiswa Universitas Polsri dan Unsri.
Dibagian keningnya terlihat goresan akibat sentuhan benda tajam, sehingga darah mengalir kewajahnya.
Korban dibantu oleh beberapa rekan mahasiswa lainnya untuk di evakuasi.
"Woi medis, woi medis, duduk bae di sini, duduk," cetus salah satu mahasiswa.
Begitu juga dengan korban lainnya, para mahasiswa saling bantu untuk melakukan pertolongan.
Hingga akhirnya korban duduk, kemudian dilakukan penyiraman dengan air mineral ke bagian yang terkena luka untuk dibersihkan.
Satu diantaranya di RS Charitas Palembang terdapat 26 mahasiswa yang mendapat pertolongan medis.
Sebagian mahasiswa telah dizinkan pulang usai mendapatkan perawatan.
Para korban berasal dari sejumlah universitas berbeda mulai dari Unsri, PGRI, Muhamadiyah, UIN, POLSRI, IGM.
Jumlah itu diprediksikan masih akan bertambah dengan banyaknya korban yang berdatangan.
Puluhan mahasiswa pun menyesaki IGD RS Charitas untuk menegok kondisi rekan yang menjadi korban.
Ada pula sanak keluarga mahasiwa yang kebingungan mencari keluarga mereka.
" Amanda ada tidak, amanda dari Unsri," ungkap seorang wanita paruh baya yang nampak kebingungan. (SP/ Andyka Wijaya/ Johny/ Gandi)
Daftar Nama Korban
Agit Mundian : Unsri
Chandra : PGRI
Putri : UMP
Elista : UMP
Selvi : PGRI
Reina : Unsri
Hepsa : Unsri
Nafela : Unsri
Iga : UMP
Puspa : uMP
Icha : Unsri
Anna : UIN
Tia : IGM
Febby : Bina Sriwijaya
Fiman : Unsri
Erka : Poltek
Erka : Unsri
Umita : UIN
Tasya : Polsri
Dea : PGRI
Ratna Sari : Bina Sriwijaya
Saffa : IGM
Ratna Sari : Unsri
Elsa Oktarina : UMP
Bella : IGM
Rima : Unsri
Siska : UMP
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Serang Polisi, Dua Mahasiswa UKI yang Ikut Demo di Gedung DPR Diamankan", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/24/21165901/serang-polisi-dua-mahasiswa-uki-yang-ikut-demo-di-gedung-dpr-diamankan.