Kisah Sukses Taaruf Lewat Aplikasi Cari Jodoh Secara Syari, Ada yang Awalnya Asing dan Kaku Tapi

Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aplikasi jodoh muslim

Saat ini, yang statusnya aktif atau masih mencari sekitar 1.000 ikhwan dan akhwat.

"Hingga hari ini yang lanjut prosesnya sampai menikah ada 68 pasangan dan 3 pasangan sudah lamaran," kata Wahyu kepada Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

Proses Taaruf Proses taaruf yang ditawarkan tak jauh berbeda dengan taaruf konvensional.

Di situs Rumah Taaruf, prosesnya diawali dengan pertukaran biodata dan sesi tanya jawab yang difasilitasi secara online melalui perantara atau admin.

Tanya jawab lewat e-mail dibatasi tiga sesi bertanya untuk akhwat dan dua sesi bertanya untuk ikhwan. Satu sesi maksimal lima pertanyaan.

Setelah itu, prosesnya sama seperti taaruf biasa.

Ikhwan diantar oleh admin untuk nadzor atau bertemu dengan akhwat yang dipilihnya dengan didampingi orang tua atau wali akhwat.

Jika cocok, bisa dilanjutkan dengan bertunangan hingga menikah.

Wahyu mengklaim situs Rumah Taaruf bersifat nonprofit atau tidak mencari keuntungan.

Pendaftar tidak dikenakan biaya.

Ia dan para pengelola serta admin lainnya hidup dari profesi lain.

Admin yang menjadi perantara umumnya adalah alumni dari Rumah Taaruf yang sudah berumah tangga.

"RumahTaaruf.com dikelola di luar jam kerja mereka dengan misi sosial untuk menebar manfaat bagi sesama," kata Wahyu.

Ilustrasi Tinder (IST)

Tinder Jadi Inspirasi, Disempurnakan dengan Konsultasi Ustaz

Berbeda dengan situs Rumah Taaruf, aplikasi Taaruf Online yang baru diluncurkan awal tahun ini mengenakan infaq bagi penggunanya Rp 200.000.

Halaman
1234

Berita Terkini