Kisah Militer RI

Ketika Benny Moerdani Marah hingga Luhut tak Berani Bertanya: 'Saya Jenderal Bintang 4, Kamu Letkol'

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luhut Panjaitan dan Benny Moerdani

Luhut pun memutuskan berziarah ke makam Benny Moerdani yang berada di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata.

"Tiba-tiba Saya Teringat Pak Benny.

Suatu sore, saya tiba-tiba teringat kepada almarhum Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani, salah satu jenderal tempur TNI yang saya kagumi. Saya sudah beberapa waktu tidak berziarah ke makamnya.

Baca: Download Lagu MP3 Alan Walker Full Album, Ada Ost PUBG On My Way, Lily, Faded dan Alone Populer 2019

Saya pada suatu pagi minggu lalu memutuskan berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata. Di pusara beliau saya memberi hormat penuh lalu mendoakan agar arwahnya diterima di sisi Nya sesuai amal jasanya sewaktu masih hidup.

Kemudian saya sentuh batu nisannya. Saya baca tulisan di nisan itu, beliau meninggal pada 29 Agustus 2004, setelah dirawat beberapa waktu di RSPAD Gatot Soebroto. Usianya 72 tahun. Relatif masih muda.

Beberapa lama saya pandang pusaranya yang sederhana, sesederhana ribuan pusara lain di TMP Kalibata yang seolah mengisyaratkan bahwa bila wafat, hanya gundukan tanah seluas 1 x 2 meter itulah yang tersisa.

Baca: Siapa Putut Maulana? Atlet MotoGP Esports Indonesia yang Dikontrak Tim MotoGP Italia

Betapa pun kayanya seseorang, betapa berkuasanya sewaktu masih sehidup; hanya tanah itu yang menandakan bahwa ada sesosok manusia yang pernah hidup di dunia."

Luhut mengaku mengenal sosok Benny Moerdani saat masih berpangkat Mayor.

Menurut Luhut, sebagai atasannya berpangkat jenderal, Benny Moerdani tak segan-segan menelepon dirinya menanyakan mengenai pendidikan yang sedang dijalaninya.

Ya pada waktu itu Luhut bersama Prabowo Subianto diutus menjalani pendidikan mengenai pasukan anti teror di Jerman Barat.

Baca: Intip Rumah Mewah Ahok Setelah Nikahi Puput Nastiti Devi, Bandingkan Saat Bareng Veronica Tan

"Almarhum Pak Benny saya kagumi sejak saya masih perwira menengah TNI-AD. Saya mulai kenal beliau sejak saya berpangkat Mayor, sebelum saya bersama Kapten Inf. Prabowo Subianto dikirim untuk belajar mengenai pasukan anti-teror di GSG-9 di Jerman Barat. Meski waktu itu Pak Benny berpangkat Letjen dan menjabat Asintel Hankam/ABRI, dari waktu ke waktu ia selalu minta saya berikan laporan kemajuan sekolah kami. Ia tidak malu menelepon saya dan mengajukan pertanyaan yang mendetail."

Pulang dari pendidikan, Luhut dipercaya memimpin pasukan anti teror pertama di Indonesia, Detasemen 81 (Den-81).

Sejak itu, Benny Moerdani sering memanggil Luhut ke kantornya. Banyak hal yang mereka bicarakan mengenai kemiliteran.

Baca: Polsek Jelutung Turunkan Tim Inafis Selidiki Penyebab Kebakaran 12 Bedeng di Kota Jambi

Saking intens nya berinteraksi dengan Benny Moerdani, Luhut makin mengenal sosok jenderal tersebut.

"Setelah pulang dan saya mulai memimpin pasukan anti-teror pertama di Indonesia yaitu Datasemen 81 (Den-81), saya sering dipanggil menghadap Pak Benny di kantornya di Jalan Sahardjo (sekarang lokasinya menjadi Balai Prajurit TNI), entah menanyakan pelatihan pasukan yang baru itu, atau lain-lain. Dari situ saya mendapat kesan khusus mengenai betapa ia memiliki karakter yang sangat kuat. Auranya memancarkan wibawa ditambah dengan wajahnya yang keras dan jarang tersenyum. Saya kagum bahwa loyalitas kepada pimpinan negara dan NKRI tidak perlu dipertanyakan lagi. Setiap kata atau tindakannya mencerminkan, menurut istilah masa kini, kesetiaan yang tegak lurus ke atas."

Baca: Giliran Nagita Slavina Sentil Peyek Syahrini, Begini Reaksi Istri Raffi Ahmad Bertemu Aisyahrani

Halaman
1234

Berita Terkini