Berita Nasional

Siapa Partai 'Kelamin Tak Jelas' yang Disindir oleh PKS, Usai Koalisi Prabowo-Sandi Dibubarkan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan lima sekjen partai politik koalisi Indonesia Adil dan Makmur di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019) malam.

Siapa Partai 'Kelamin Tak Jelas' yang Disindir oleh PKS, Usai Koalisi Prabowo-Sandi Dibubarkan

TRIBUNJAMBI.COM - Resmi sudah Koalisi parpol pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Koalisi Adil Makmur dibubarkan.

Koalisi Adil Makmur terdiri lima parpol yakni Gerindra, PAN, Demokrat, PKS dan Partai Berkarya.

Pembubaran koalisi disampaikan langsung oleh Prabowo dalam pertemuan di kediamannya, Jumat (28/6/2019) kemarin.

Menurut Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, Prabowo menyerahkan kepada kebijakan masing-

masing partai apakah nantinya akan berada di jalur oposisi atau masuk ke dalam pemerintah.

Baca: Miris! ABG 18 Tahun Tewas Digantung Pacarnya Sendiri, Ternyata Korban sedang Hamil Anak Pelaku

Baca: Tim Terpadu Selesaikan Verifikasi Kepemilikan Lahan di Wilayah Muarojambi, Ini Hasilnya

Baca: DPRD Provinsi Jambi Pertanyakan Kontribusi Tambang Galian C, ESDM Sebut Ada Miss Komunikasi

Baca: Polisi Ungkap Motif Kasus Pengeroyokan Anggota TNI, Kopda Lucky hingga Tewas, 3 Orang Jadi Tersangka

‎"Selanjutnya pak Prabowo menyerahkan keputusan politik kepada pertimbangan partai

masing-masing," kata Muzani di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (28/6/2019).

Pembubaran koalisi dilakukan setelah MK menolak seluruh permohonan gugatan Prabowo-Sandi.

Dirangkum Tribunnews.com dari Kompas.com, Sabtu (29/6/2019), berikut perkembangan terkini pascabubarnya Koalisi Adil Makmur: 

1. PKS Singgung Partai Kelamin Tak Jelas

Politikus PKS Mardani Ali Sera memberikan sinyal bahwa partainya akan memilih jadi oposisi dalam lima tahun pemerintahan ke depan.

"Secara etika, ketika Prabowo dan Koalisi Adil Makmur ditolak di MK, kami (PKS)

membangun kekuatan oposisi," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani dalam diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6/2019).

"Saya menyebutnya oposisi konstruktif kritis ya. Sebab, di dalam terminologi kenegaraan kita tidak

ada sebenarnya yang namanya oposisi. Yang ada, kekuatan di legislatif mengontrol kekuasaan," lanjut dia.

Halaman
1234

Berita Terkini