Pasukan Khusus Diseret ke Kerusuhan 22 Mei, Gatot Nurmantyo: Jokowi & Panglima TNI yang Pertama Tahu
TRIBUNJAMBI.COM - Menanggapi pemberitaan yang sedang ramai akan banyaknya purnawirawan TNI yang tersangkut kasus makar.
Mantan Panglima Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pula soal adanya penyelundupan senjata oleh Mayjen (Purn) Soenarko.
Hal itu dikatakan Gatot saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang, Selasa (11/6/2019) malam.
Mulanya, pembawa acara bertanya soal pendapat Gatot setelah pihak kepolisian menerangkan konferensi pers penyelundupan senjata yang diduga sebagai aksi kerusuhan 21-22 Mei.
Baca: Terdakwa OTT CPNS Muarojambi Disangka Tiga Pasal, JPU Tuntut 1,5 Tahun Penjara
Baca: Reaksi Soekarno saat Dibisiki Ajudannya, saat Sang Sahabat Sudah Dieksekusi Mati Atas Persetujuannya
Baca: Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Meledak, Warga Sekayu Sumatera Selatan Dikabarkan Tewas
Baca: Nasib Jenderal TNI Idola Ahok Berakhir Tragis di Tangan Soeharto, Berani Gebrak Meja Rumah Presiden
Baca: September 2020 Pilkada Serentak, 5 Daerah di Jambi Pilih Kepala Daerah Baru
Menurut Gatot, apa yang disampaikan oleh polisi sudah sesuai dengan fakta dari saksi-saksi.
Namun, ia kecewa banyak yang menganggap bahwa senjata yang diselundupkan Mayjen Soenarko sebagai satu-satunya barang bukti kerusuhan di 21-22 Mei 2019.
"Yang disampaikan berdasarkan fakta-fakta dari saksi, kemudian dari barang bukti kemudian dari barang bukti, hanya judulnya saja mencari dalang kerusuhan jadi seolah-olah yang disampaikan ini dalang kerusuhan dua-duanya," ujar Gatot.
"Kemudian terakhir dikatakan bahwa Polri tidak menggunakan senjata tajam, jadi seolah-olah masuknya senjata ini mewakili senjata yang menembak pada rakyat, opini ini kan yang dibentuk ini yang perlu diluruskan."
"Saya tidak menyalahkan Polri, Polri menyampaikan dengan profesional, menyampaikan dengan fakta-fakta yang ada tapi saya mengatakan seperti ini mengapa demikian, nantinya akan kasihan, kita mempunyai pasukan (TNI) yang tidak mau bekerja lagi."
"Bayangin mereka-mereka ini kalau yang tahu soal penyelundupan senjata operasi semacam itu."
Baca: Inilah Keistimewaan Kopaska, Elitnya TNI AL dengan Wajah Seram yang Video Latihannya Bikin Bergidik
Baca: Pasukan Elite Laut AS Sampai Gentar Lihat Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL dengan Kekuatan Misterius
Baca: VIDEO: Warga & Media Asing Kaget Lihat Latihan Neraka Kopassus yang Mengerikan, Diberondong Peluru
Baca: Ini Alasan Bupati Merangin Al Haris Pilih Lantik Pejabat per Dinas
Terkait adanya pasukan khusus, Gatot menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI saat ini adalah orang pertama yang akan tahu.
Karena pasukan khusus tersebut hanya diketahui oleh kedua orang itu.
"Kalau Pak Jokowi menonton, peta tangkap saya langsung saya terbukti kok Beliau yang tahu, karena operasi-operasi khusus yang sangat khusus strategis hanya presiden dan panglima TNI yang tahu," kata Gatot.
Sementara pasukan yang saat itu bertugas di pasukan khusus dan sekarang menjabat di pemerintahan maupun tak berada di pemerintahan akan lebih memilih diam.
"Bahwa orang yang pernah berjasa melakukan operasi khusus itu tidak jabat sebagian, mereka diam karena mereka tidak memerlukan apa-apa yang penting dia berhasil dalam tugas karena lebih baik pulang nama daripada gagal," tambahnya.
Baca: Dibongkar Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Cara Kopassus Habisi Sarang Musuh, Cukup 3 Personel
Baca: Puasa Juara Sejak Motogp Australia Oktober 2018, Yamaha Akui Masih Kalah Dari Rival Soal Ini!
Baca: Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pegawai RSUD Hamba Batanghari Banyak Bolos
Baca: Daftar Harga Motor Sport Juni 2019, Ada Honda CB, Yamaha Vixion, Motobi sampai Kawasaki, Cek di Sini
Baca: Daftar 10 Drakor Terpopuler Juni 2019, dari Arthdal Chronicles hingga Abyss, Wajib Buat Ditonton
Lihat videonya menit ke 3.55:
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gatot Nurmantyo: Jokowi dan Panglima TNI Ialah Orang yang Pertama Tahu jika Ada Operasi Khusus
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: