Studi juga menunjukkan bahwa bahan penyedap makanan ini dapat memicu produksi senyawa kimia di tubuh yang menyebabkan peradangan.
Di sisi lain, sebagian besar makanan yang mengandung MSG cenderung memiliki kandungan lemak trans yang tinggi.
Studi menunjukkan bahwa perpaduan MSG dan lemak trans ini dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati non alkohol.
Perlemakan hati non alkohol sendiri merupakan bentuk penyakit yang berpotensi serius.
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan sirosis dan gagal hati.
4. Diabetes
Kerusakan hati yang disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung MSG juga bisa memicu terjadinya resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi yang terjadi ketika pankreas Anda memproduksi insulin, namun sel-sel di tubuh tidak menggunakan seperti yang seharusnya.
Akibatnya, terjadilah penumpukan gula dalam darah.
Jenis resistensi insulin ini sama dengan yang terjadi pada penyakit diabetes tipe 2.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi, tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga, serta nafsu makan yang meningkat.
Baca: Hampir Terihat bagian Intim, Pakaian Ayu Ting Ting Saat Momen Lebaran Disorot, Terlalu Pendek?
Baca: Ramalan Zodiak Mingguan 9-15 Juni 2019 - Capricorn Jatuh Hati, Scorpio Agresif, Aries Romantis
Lantas Bagaimana Cara Menggunakan Vetsin?
Penting untuk diketahui bahwa vetsin tidak selalu menjadi penyebab langsung berbagai efek samping yang sudah disebutkan di atas.
Terlepas dari banyaknya kontroversi seputar bahasa MSG bagi kesehatan, Food and Drug Adminstration (FDA) Amerika Serikat atau yang setara dengan Badan POM di Indonesia, telah menyatakan MSG sebagai bahan makanan yang aman digunakan seara umum dengan label resmi GRAS.
WHO dan Kementarian Kesehatan RI pun sudah menyepakati hal tersebut.