Gunung Kerinci Semburkan Abu Vulkanik, Warga Kayu Aro Panik
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Masyarakat Kerinci, Kamis (2/5) malam resah dan panik, setelah Gunung Kerinci menyemburkan abu vulkanik.
Informasi yang diterima, semburun abu vulkanik tersebut kini jadi bahan pembahasan masyarakat. Bahkan sempat membuat geger masyarakat Kayu Aro.
"Abu vulkanik yang keluar dari Gunung Kerinci sudah tidak biasa, sudah tidak berbentuk abu lagi. Tapi lebih berbentuk butiran," ungkap salah seorang warga.
Menurutnya, abu vulkanik saat ini sudah tidak seperti biasanya, debunya sudah semakin tebal dan mengkhawatirkan.
"Debunya sudah cukup parah, kami jadi khawatir," sebutnya.
Kepala Desa Bendung Air, M Yasri membenarkan abu vulkanik yang terjadi di Kayu Aro. Namun abu tersebut hanya mengenai sebagian wilayah Kayu Aro.
"Yang terkena yakni dari Desa Sangir sampai Bendung Air, turunnya abu vulkanik terjadi sejak selesai Isya' tadi," sebutnya.
Baca: Bawang Putih Mahal, Pemprov Jambi Buat Program Bawang Putih 100 Hektare di Kerinci dan Merangin
Baca: Kementerian Pertanian Hentikan Bantuan Bibit Kedelai di Muarojambi, Ganti Bibit Jagung 1.500 Hektare
Baca: Bantu Korban Kebakaran Koto Salak, Pemuda Koto Iman Galang Dana Keliling Kampung
Baca: Tertangkap Berduaan di Kamar Hotel, Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Digelandang Satpol PP Kota Jambi
Baca: Banyak yang Hidup di Luar Kawasan Konservasi, Kehidupan Harimau Sumatera Makin Terancam
Baca: Polwan Cantik Lakukan Hal ini Demi Penyamaran Ungkap Prostitusi, Akhirnya Nekat
Baca: Pejabat Rusia Dibekuk Intelijen Indonesia, Letkol Susdaryanto Dimanfaatkan untuk Curi Data Penting
Sementara itu, Camat Kayu Aro, Edi Ruslan membenarkan abu vulkanik yang disemburkan Gunung Kerinci ke permukiman warga.
"Mungkin pengaruh angin, yang terkena hanya Desa Sangir, Sangir tengah, Sungai Bendung Air dan sekitarnya," sebutnya.
Atas informasi tersebut, dirinya telah berkoordinasi dengan kades mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di luar rumah untuk sementara. Bahkan dia juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas, untuk menyiapkan masker, manakala kondisi abu vulkaniknya semakin parah.
"Ini kondisi yang wajar, informasi terbaru abu vulkaniknya sudah mulai tidak begitu banyak lagi. Tapi kita tetap meminta masyarakat waspada," jelasnya.