Pilpres 2019

Mantan Anggota TNI Ini Kecewa Dengan Pernyataan Capres Prabowo Subianto Saat Debat Keempat Pilpres.

Editor: andika arnoldy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi, seangkatan Prabowo Subianto di TNI

TRIBUNJAMBI.COM- Mantan Anggota TNI Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi memberikan komentar terkait dengan pernyataan Capres Nomor 02 Prabowo Subianto saat Debat Keempat Pilpres 2019 lalu. 

Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi yang mantan Aster Kasad sekaligus juga teman seangkatan Capres Nomor 02 Prabowo Subianto di AKABRI (Nomor Akademi 70), menyebutkan dalam debat capres Sabtu (30/3/2019) malam, Prabowo Subianto kembali mempermalukan TNI.

Hal ini disampaikan dalam siaran persnya, Minggu (31/3/2019).

Baca: Kisah Suadi, Becaknya Ditumpangi Capres Jokowi dan Iriana Saat Kampanye di Makasar, Sangat Bahagia

Baca: Kocak, Di Balik Layar Interpreter Debat Capres Keempat Pilpres 2019, Suka Hibur Diri Saat Break.

Baca: Rocky Gerung Kritik Program Dilan Capres Jokowi, Rocky Gerung Sebut Perencanaan Kecurangan.

Menurut Saurip ternyata Prabowa Subianto adalah seorang jenderal bintang tiga yang tidak mengetahui bahwa di seluruh dunia, yang digunakan dalam menyusun rencana pertahanan adalah “Hakikat Ancaman” yang bakal dihadapi sebuah negara.

“Hakikat Ancaman” itu sendiri adanya di Perkiraan Intelejen Strategis baik Jangka Pendek, Menengah dan Panjang.

"Itulah maka di setiap Kedutaan Besar negara manapun dilengkapi dengan Atase Pertahanan dari ketiga angkatan. Sehingga dasar penyusunan Hakikat Ancaman benar-benar valid. Sama sekali bukan asumsi apalagi halusinasi. Merekalah Badan Pengumpul Keterangan yang resmi dibiayai negara," tandas Saurip Kadi.

Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi, seangkatan Prabowo Subianto di TNI ((ISTIMEWA))

Ditanya tentang siapa yang bakal tampil sebagai pemenang dalam Pemilu 17 April 2019 mendatang, Saurip Kadi mengingatkan segenap Keluarga Besar TNI (KBT).

“Menggunakan Hak Pilih adalah HAM. Tapi sebelum segalanya terlambat, terkhusus kepada para pensiunan prajurit TNI dan terlebih mantan elit TNI utamanya mantan Panglima TNI dan Kas Angkatan serta petinggi TNI yang ada di BPN Paslon 02, bahwa sampai ajal menjemput, para pensiunan mempunyai kewajiban untuk menjaga kehormatan, derajat dan martabat TNI,” ujarnya.

Saurip mengingatkan bahwa dalam usia uzur para purnawirawan dan pensiunan TNI jangan membiarkan TNI menanggung aib terus menerur karena ulah seorang jenderal.

"Apa yang kita cari di hari tua? Haruskah para pensiunanan tega membiarkan TNI kembali menanggung aib, karena prajurit TNI harus menghormat dengan sangkur terhunus kepada mantan petinggi TNI yang berhenti dari dinas aktif, karena dipecat. Naudzu bilah mindalik," ujar Saurip Kadi.

Diakui oleh Saurip Kadi, memang sulit untuk tidak menempatkan Prabowo Subianto sebagai bagian dari KBT, tapi para purnawirawan TNI wajib menjaga TNI sebagai almamater tempat para prajurit sampai saat ini menyerahkan jiwa dan raga untuk kejayaan NKRI.

“Kecuali bagi mereka yang tidak merasa bahwa penculikan aktifis, bukanlah aib bagi TNI dan terkhusus bagi lulusan Akademi TNI,” tegasnya.

Saurip mengingatkan doktrin tentara rakyat dari Panglima Besar Sudirman, sebagai substansi dari jati diri TNI dari awal pembentukan sampai hari ini.

"Dan kalau betul ada pensiunan TNI yang tidak menempatkan hal tersebut sebagai aib, maka kedepan mereka tidak layak untuk menyebut dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional,” ujarnya.

Karena menurutnya, tindakan penculikan pada aktivis demokrasi tidak pernah diajarkan dalam akademi TNI kapanpun juga.

Halaman
1234

Berita Terkini