Ahok BTP Gabung ke PDIP, Jusuf Kalla Ternyata Tak Setuju, Alasannya Masih Terkait Kasus Lama
TRIBUNJAMBI.COM - Nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (BTP) alias Ahok kembali menjadi buah bibir.
Setelah isu pernikahan selepas bebas penjara, Ahok dikabarkan merapat ke PDIP yang menjadi partai pendukung penuh capres #01 Jokowi.
Baca: Masih Jadi Polemik: 5 Fakta Puisi Fadli Zon, Sampai Disebut Syahwat Politik Kubu 02 Terlalu Besar
Baca: Ibu Ani Yudhoyono Sakit Kanker Darah, Ini Unggahan Terbaru SBY hingga Istana Kirim Dokter Terawan
Baca: Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah, Cepat Obati, Faktor Penyebab, dan Pahami Gejala Kanker Darah
Jusuf Kalla yang ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah buka suara terkait kemungkinan Ahok menjadi bagian dari TKN Jokowi-Ma'ruf.
Kalla yang ditemui di kantornya menolak jika Ahok bergabung ke tim pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin.
"Kalau saya ditanya sebagai Ketua Dewan Pengarah, Jangan (gabung TKN)," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Sebab, ujar JK, Ahok BTP masih diidentikkan dengan kasusnya terdahulu yaitu penista agama.
Sehingga, dikhawatirkan akan mengurangi suara Jokowi.
"Alasannya seperti tadi bahwa bisa berakibat lagi orang mengingat ini Pak Jokowi didukung orang yang penista agama, kan bahaya itu. Bisa mengurangi suara (Jokowi) lagi," tutur dia.
JK pun malah menyarankan Ahok untuk menikmati kehidupan usai bebas.
"Ya lebih baiklah tenang-tenanglah pak Ahok, jadi ya jalan-jalan dulu, atau apa," saran JK.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto mengungkapkan beberapa waktu lalu, mantan Bupati Bangka Belitung belum menjadi kader PDIP.
Ahok BTP masih terhitung sebagai anggota biasa.
Baca: Puisi Fadli Zon Dinilai Bikin Malu Dia Sendiri, Gara-gara Kata-kata Kau Begal
Baca: Benarkah Air Mineral yang Ditinggal di Mobil Berbahaya Bagi Tubuh? Ini Penjelasan BPOM
Fakta Gabungnya Ahok BTP ke PDIP
Mantan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini lebih akrab dipanggil BTP, menyambangi Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali di Jalan Banteng Baru, Denpasar pada Jumat (8/2/2019).
Terkait hal tersebut pun Ahok kini juga sudah resmi bergabung dengan PDIP.
Selain hal tersebut nampaknya bergabungnya Ahok dengan PDIP juga menuai tanggapan dari kubu Prabowo-Sandi.
Disisi lain pasca bergabungnya Ahok dengan PDIP, ia mengatakan jika tidak meminta jabatan.
Berikut ini 4 Fakta Bergabungnya Ahok dengan PDIP yang sudah Tribunnews rangkum dari berbagai sumber.
1. Ahok Bergabung dengan PDIP Sejak Januari
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atau yang kini lebih akrab dipanggil BTP resmi bergabung dengan PDIP.
Bergabungnya Ahok tersebut sudah sejak Januari lalu.
Hal itu seperti dikutip Tribun Bali dari Dewan Pertimbangan DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama.
"Beliau sudah anggota PDI Perjuangan, sudah punya kartu PDI Perjuangan mulai tanggal 26 Januari (2019). Sudah resmi," kata Ketua DPRD Provinsi Bali itu saat mengutip dari Tribun Bali.
Adi Wiryatama mengatakan bahwa kedatangan Ahok ke Kantor PDIP Provinsi Bali adalah untuk bersilaturahmi.
"Beliau selaku anggota PDI Perjuangan tentunya bersilaturahmi dengan kita anggota PDI Perjuangan Bali. Jadi sambil beliau berkeliling-keliling artinya bersilaturahmi sebagai satu wadah dengan kita di PDI Perjuangan," jelas Adi Wiryatama lagi yang mendampingi Ahok bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat mengutip dari Tribun Bali.
2. Ahok Tak Menyebut Alasan Masuk Kader PDIP
Ahok alias BTP enggan menyebut alasan mengapa dirinya menjadi bagian dari kader PDIP.
Saat dimintai keterangan perilah alasannya tersebut Ahok justru, malah mengatakan bahwa dirinya jalan-jalan ke Bali.
"Ini jalan-jalan saja. Saya mau jalan-jalan dua setengah bulan, wajar kan sebagai manusia biasa," katanya kepada awak media.
Selain itu ketika, ketika ditanya oleh awak media maksud kedatangannya ke kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Ahok hanya menjawab singkat.
"Main," celetuknya seraya menyalami beberapa kader DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali yang lain.
Namun Ahok yang datang menyambangi DPD PDIP tersebut juga memakai rompi berwarna merah dengan bertuliskan nomor 3.
3. Ahok Tak Minta Jabatan
Berada terpisah pengakuan lain justru Ahok katakan.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku telah mempertimbangkan secara matang sebelum dirinya memutuskan bergabung dengan PDIP.
Ia pun mengaku bila selama ini dirinya sudah menjadi simpatisan PDIP.
"Sudah dong, kan, sudah sejak lama saya jadi simpatisan," ujar Ahok saat ditemui wartawan di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jumat (8/2/2019) saat mengutip dari Kompas.com.
Ahok mengatakan, kehadirannya ke Sekretariat DPD PDI-P Bali selain bersilaturahmi juga untuk membagikan buku yang ditulis selama berada dalam penjara.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, melalui buku tersebut dia ingin membagikan pengalaman yang dilewati selama dalam penjara.
"Saya enggak minta jabatan, hanya mau berbagi ilmu yang didapat semoga bermanfaat," ujar Ahok.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua DPP Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDI-Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan, tidak ada jabatan yang diemban mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang baru menjadi anggota PDI-P.
Djarot menyebut Ahok hanya menjadi anggota biasa.
"Dia anggota biasa saja, anggota biasa itu kan bisa di tingkat mana pun. Pokoknya anggota biasa, sama dengan anak ranting juga punya KTA, simpatisan juga punya KTA," ujar Djarot ketika dihubungi, Jumat (8/2/2019).
4. Tuai Tanggapan Kubu Prabowo-Sandi
Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Calon Presiden-Wakil Presiden, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Jawa Timur, menanggapi santai bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke PDI Perjuangan.
Mengutip dari Surya, BPP Jatim justru berterimakasih sebab hal ini dipercaya akan meningkatkan elektabilitas capres yang diusungnya.
"Kami justru berterimakasih. Ini sangat menarik bagi kami kalau sampai Ahok bergabung ke PDI Perjuangan," kata Ketua Penggalangan dan Relawan BPP Jatim, Hendro Tri Subiantoro kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (8/2/2019).
Menurut Hendro, dengan bergabungnya pria yang kini akrab disapa BTP ini ke partai pengusung Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin tersebut, pihaknya semakin mudah dalam langkah pemenengan.
"Sebab, masyarakat kini tahu "posisi" masing-masing," sindirnya.
Hendro menjelaskan bahwa masyarakat, khususnya yang ada di Jawa Timur, masih ingat benar terhadap BTP yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama sebelum akhirnya bebas awal tahun ini. (Tribunnews)