TRIBUNJAMBI.COM - Terbunuhnya 8 jenderal TNI AD dalam aksi G30S/PKI dan lolosnya mantan Presiden Soeharto dari aksi penculikan telah ditulis dalam berbagai buku, dengan versi masing-masing.
Salah satu yang menarik adalah kisah dalam buku otobiografi Ibu Tien Soeharto berjudul 'Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia'.
Di sana dijelaskan, musibah yang dialami putranya Tommy Soeharto, sehingga Soeharto harus berjaga di rumah sakit, secara tidak langsung justru menyelamatkan Soeharto dari aksi penculikan.
Dikisahkan pula ada seorang anak perempuan mengaku anak Soeharto mendatangi rumah dan membawa racun tikus.
Baca Juga:
Rahasia Soeharto Bisa Bertahan di Jajaran Jenderal, Meski Kerap Tak Sepemikiran dengan Soekarno
Berkat Tommy, Soeharto Lolos dari Tragedi Berdarah Gerakan 30 September yang Bunuh 8 Jenderal TNI
Jejak 8 Jenderal Nahas Ditemukan Sarwo Edhie Lewat Cerita Sosok Polisi Ini, Soeharto Turun Tangan
Begini Suasana Makam Soeharto Setelah 11 Tahun, Terungkap Detik-detik Meninggalnya Presiden Kedua
Ibu Tien meyakini anak itu adalah suruhan untuk menghabisi Soeharto dengan perintah memasukkan racun tikus ke dalam minuman atau makanan Soeharto.
Berikut adalah cuplikan kisah dalam buktu tersebut:
Ibu Tien --panggilan akrabnya-- sengaja berkumpul di markas Persit untuk mendengarkan penjelasan dari Menteri/Panglima AD Achmad Yani.
"Pak Yani dalam pertemuan tersebut menjelaskan situasi politik pada waktu itu yang makin gawat.
Selama saya menjadi istri prajurit, baru pertama kali itulah saya menerima uraian politik yang menyangkut nasib negara dan bangsa.
Biasanya seorang istri prajurit itu tidak diberitahu hal-hal yang bersifat rahasia," kenangnya seperti terungkap dalam buku otobiografinya berjudul 'Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia'.
Seusai mengikuti acara itu, Ibu Tien pulang ke rumahnya di Jalan H Agus Salim.
Melihat ibunya pulang, anak-anaknya meminta dibuatkan sup kaldu tulang sapi.
Ibu Tien lalu membuatkannya. Namun, ketika dirinya sedang membawa panci berisi sup panas yang hendak ditaruh di ruang makan, tiba-tiba Hutomo Mandala Putra --Tommy Soeharto saat itu berusia empat tahun-- menabrak tangan ibunya.
Akibatnya, sup itu tumpah dan mencelakai Tommy.
"Air sup tumpah dan mengguyur sekujur tubuhnya. Kulitnya terbakar dan melepuh-lepuh. Saya ingat pelajaran PPPK di Kostrad.