Kala Awan Menghitam & Petir Hantam Pasukan Belanda saat Keris Kecil Jenderal Soedirman Dikeluarkan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal Soedirman

TRIBUNJAMBI.COM - Nama Jenderal Besar Soedirman memang sungguh dihormati oleh seluruh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Menyandang jabatan sebagai seorang panglima pertama TKR (kini TNI) di awal-awal kemerdekaan, tak ada yang meragukan tentang kemampuan seorang Jenderal Soedirman.

Soedirman punya keahlian militer yang mumpuni, terutama dalam hal ilmu perang gerilya.

Soedirman terkenal punya firasat dan perhitungan jitu semasa bergerilya.

Baca Juga:

Jadi Jenderal Besar Pertama Indonesia, Soedirman Cerdas Karena Berlatar Belakang Seorang Guru

Hari Pahlawan: Siapa Sangka, Jenderal Besar Soedirman Aslinya Seorang Guru yang Ditakuti Penjajah

Tiru Taktik Perang Jenderal Soedirman, Tentara Viet Cong Bikin Babak Belur Tentara Amerika Serikat

Namun bukan saja kemampuan itu yang dimiliki Jenderal dari Banyumas itu.

Ada sejumlah kisah yang menceritakan Soedirman yang kala itu masih berusia 30-an tahun memiliki bermacam kesaktian yang bisa dibilang mistis.

Hal itu tak mengherankan sebab Soedirman disebut sebagai penganut aliran kejawen Sumarah.

Oleh pengikutnya, Soedirman disebut memiliki sejumlah benda pusaka yang memiliki kekuatatan magis yang bisa berguna sebagai penolak bala.

Salah satu benda yang selalu dibawa sang jenderal semasa bergerilya adalah sebuah keris/cundrik.

Ilustrasi Keris (auctions)

Anak bungsu Soedirman, Mohamad Teguh Sudirman, mengatakan keris kecil itu pemberian seorang kiai di Pacitan yang tak disebut namanya.

Suatu ketika tentara gerilyawan Soedirman terpojok, nyaris tak ada celah meloloskan diri dari kepungan pasukan Belanda.

Soedirman tiba-tiba mencabut keris itu dan mengarahkannya ke langit.

Tiba-tiba awan hitam bergulung-gulung, petir dan angin menghantam-hantam.

Hujan lebat pun turun dan membuyarkan kesolidan pengepungan Belanda dan pasukan Soedirman selamat.

Baca Juga:

Ucapkan Kalimat Tegas Ini, Legenda TNI AU Buat Pasukan Gaib Jawa Penunggu Jembatan Angker Hilang

Angka Pernikahan Anak di Tanjab Timur Tinggi, Ternyata Ini Jadi Pemicunya

Hanya Tersedia 10.000 Tiket Konser John Mayer, Ini Rincian Harga dan Cara Membeli

Pangdam TNI Ditilang Polantas, Kapolda Metro Jaya Buru-buru Minta Maaf Minta Dirlantas Lakukan Ini

Maret, Ratusan Koperasi di Tanjab Barat Akan Dibubarkan

Kisah lainnya. Pada sekitar bulan Januari 1949.

Pesawat Belanda yang sedang mencari-cari para gerilyawan membuat penduduk sebuah desa panik.

Pesawat tersebut bisa saja menjatuhkan bom dan peluru ke mereka.

Menurut penuturan Jirah, yang saat itu usianya 16 tahun yang merupakan anak dari Pak Kedah, salah satu kawan jenderal Soedirman.

Waktu itu Jenderal Soedirman sedang berkunjung ke rumah Pak Kedah. Jirah menguping pembicaraan Jenderal Soedirman dan ayahnya.

Di dalam rumah Pak Kedah nampak laki-laki yang memakai beskap dikelilingi oleh beberapa orang termasuk ayahnya. Laki-laki itu biasa dipanggil Kyai Ine.

Panglima Besar Jenderal Sudirman 

Kyai Ine mengeluarkan keris dari balik pinggangnya dan ditaruh dihadapannya.

Tangannya merapat dan mulutnya komat-kamit seakan membaca sesuatu.

Ajaib, keris itu bisa berdiri dengan ujungnya ke tas menghadap langit-langit.

Bersamaan dengan itu, terdengar bunyi pesawat Belanda yang semakin mendekat.

Lalu dimana keris itu sekarang?

Menurut penuturan teguh, keris itu ditinggalkan Soedirman di rumah penduduk.

Beberapa tahun setelah Soedirman meninggal pada 1950, Panglima Kodam V Brawijaya Kolonel Sarbini datang ke rumahnya di Kota Baru, Yogyakarta, ditemani seorang petani.

Baca Juga:

Daftar Smarphone dengan Memori Besar Tahun 2019, Bawa RAM Hingga 10 GB, Siap Membelinya?

Penghasilan Pengemis Ini Sangat Fantastis: Sehari Rp 1 Juta, Tabungannya Rp 1 Miliar

Ribuan Pohon Duku di Muarojambi Mati Meranggas, Penyebabnya Ternyata Berawal dari Batanghari

VIDEO: Live Streaming Perempat Final Piala Asia 2019 Vietnam vs Jepang, Pukul 20.00 ini, Malam ini

Sarbini bercerita kepada ibunya, Siti Alfiah, petani itu hendak mengembalikan keris Soedirman.

Oleh keluarga, keris itu dititipkan di Museum Soedirman di Bintaran Timur, Yogyakarta.

Sayangnya menurut Teguh, keris itu kini menghilang entah kemana.

3 jimat

Pasukan Belanda ketetran, mereka tak mampu mengenali wajah Soedirman, bahkan ketika sang jenderal berada di depan mata mareka.

Hal ini membuat seorang prajurit Soedirman heran dan menanyakan jimat sang jederal.

Diluar dugaan Soedirman memberikan jawaban yang mengejutkan.

"Saya punya tiga jimat. Jimat pertama, Saya tidak pernah lepas dari bersuci; kedua, saya selalu shalat tepat waktu; ketiga saya setiap bertindak selalu ikhlas untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi, golongan maupun partai," katanya.

Baca Juga:

Bripda Puput Nastiti Devi Duduk Disamping Ahok BTP? Bocoran Lurah Ayah Sudah Urus Syarat Nikah

Ahok Bebas Hari Ini Apa Kabar Veronica Tan? Keluar Rumah Sejak Pukul 8 Pagi, Ini Kata Pembantunya

Ditengah Operasi Trikora, Kopassus Dapat Misi Dadakan Cari Sosok ini di Rumah Suku Kanibal Papua

Kejari Deklarasikan Zona Integritas Tanjab Timur Bebas Korupsi

Anthony Sinisuka Ginting Lolos Perempat Final Indonesia Masters 2019, Kandaskan Wakil China

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Sakti dan Pemberian Seorang Kiai, Keberadaan Keris Penolak Bala Jenderal Soedirman Kini Misterius

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Berita Terkini