Jelang Ahok Bebas - Tulis Surat Minta Maaf, Minta Tak Disambut, Ahokers Tak Boleh Golput hingga Dipanggil BTP
TRIBUNJAMBI.COM - Jelang hari kebebasannya, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menulis surat tertulis pada Kamis, 24 Januari 2019.
Surat itu diunggah oleh akun Twitter dan Instagram Ahok oleh tim-nya.
Dalam suratnya itu, Ahok mengumumkan kepada para pendukungnya soal hari kebebasannya.
Baca: Daftar Lowongan Kerja BUMN yang Buka Pendaftaran Januari 2019, Ini Link dan Syaratnya
Baca: Deretan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp 50 Juta, BMW, Honda, Suzuki, Hyundai, Panther, Daihatsu
Baca: Baim Wong Tanya ke Warga Negara Malaysia, Siapa Presiden Indonesia? Jawabannya Bikin Dia Ngakak
Ahok pun meminta kepada para Ahokers untuk tidak melakukan penyambutan atau menginap di Kawasan Mako Brimob Kelapa Dua karena akan membuat kemacetan.
Disamping itu, Ahok juga bercerita bahwa dirinya bersyukur bisa menghabiskan waktu di balik jeruji besi Mako Brimob karena banyak perubahan positif yang ia alami.
Bahkan bila waktu bisa diulang, Ahok tetap memilih ingin dipenjara ketimbang terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 lalu.
Ini poin penting isi surat Ahok
Minta maaf
Melalui surat itu, Ahok meminta maaf kepada para pendukungnya yang disebut Ahokers, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan orang-orang yang membenci dirinya.
Ia meminta maaf atas segala perkataan dan perbuatannya yang telah menyakiti hati orang-orang.
Merasa dikasihi
Ahok merasa dikasihi selama ditahan di Rutan Mako Brimob. Sebab, banyak orang yang mengirim makanan, buah-buahan, pakaian, hingga buku untuknya selama ditahan di sana.
Ahok mengaku tak pernah mendapatkan pemberian sebanyak itu selama hidupnya.
Ia berterima kasih atas semua dukungan dan doa yang diberikan kepadanya selama ini.