TRIBUNJAMBI.COM - Bukan hanya di Indonesia yang mengakui kehebatan dari Pasukan Elite TNI AD Kopassus. Negara-negara asing pun mengakui itu.
Bahkan, Kopassus yang dianggap sebagai ancaman oleh Amerika Serikat, pernah meng-embargo Kopassus dari berbagai latihan dengan pasukan khusus Paman SAM itu.
Banyak kisah dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang sangat mendunia dan sampai-sampai membuat tentara asing takut.
Namun, tak banyak orang tahu soal cerita prajurit Kopassus selamatkan tentara Spanyol saat diburu pasukan Hizbullah.
Baca: Kontrak PT BCL Diputus Sebelum Akhir Tahun 2018, PUPR Tanjabbar:Tambahan Timbunan, Inisiatif Rekanan
Kisah prajurit Kopassus selamatkan tentara Spanyol terjadi saat pasukan baret merah ini tengah dikirim sebagai pasukan perdamaian PBB.
Cerita prajurit Kopassus selamatkan tentara Spanyol ini tertulis dalam buku "Kopassus Untuk Indonesia" karya Iwan Santosa dan E.A Kertanegara.
Pasukan Spanyol yang terdiri dari 10 panser dan 60 prajurit patroli itu mengambil dokumentasi kabel dalam saluran air, yang dicurigai sebagai kabel komunikasi milik Hizbullah.
Namun, aksi para tentara Spanyol tersebut itu kepergok oleh pasukan Hizbullah
Baca: Banyak Temuan di Dinas PUPR, Inspektorat Tanjabbar, Enggan Publikasikan Hasil Temuan
Mereka tak tinggal diam, pasukan Hizbullah mengerahkan 10 motor trail dan mobil bersenjata AK-47 serta anti Tank/ RPG untuk mengejar pasukan Spanyol tersebut.
Pasukan Hizbullah
Diburu oleh salah satu kelompok paramiliter paling tangguh di dunia, pasukan Spanyol lari ke pos tentara Lebanon, yang kebetulan ada prajurit Kopassus di sana.
Para tentara Spanyol itupun meminta bantuan kepada prajurit Kopassus yang saat itu tergabung dalam pasukan perdamaian PBB.
Pasukan Spanyol itupun diamankan di wilayah pos PBB.
Baca: Sinsen Gelar Promo “Beli Honda Lagi, Ga Pake Ngangsur”, Khusus untuk Pembelian Motor Jenis Ini
Kemudian Dansatgas pasukan Indonesia memerintahkan seorang perwira untuk bertemu dengan tokoh Hizbullah.
Perwira tersebut diminta untuk berdialog dan menjernihkan suasana agar tak terjadi baku tembak.