Mural-mural Ini Ungkap Semua, Begini Pemerintah China Bikin Propaganda Bagi Kaum Uighur di China

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok.

Pemerintah menempatkan banyak pos pemeriksaan keamanan di jalan-jalan, pintu masuk pasar dan pusat perbelanjaan tempat orang-orang Uighur, khususnya pria-pria muda, dicegat dan diperiksa.

Dalam mural di atas, tampak petugas bersenjata diapit oleh burung-burung merpati yang menggambarkan perdamaian.

Dalam mural yang berikutnya, tampak orang-orang Uighur dan Cina tengah membaca buku bersama-sama di depan bendera Cina.

Pemerintah meyakini kaum Uighur harus memprioritaskan menjadi orang Cina dulu, lalu kemudian menjadi Muslim.

Pemerintah melarang siapapun di bawah usia 18 tahun untuk masuk ke mesjid.

Larangan itu juga berlaku bagi para pejabat pemerintah dan anggota Partai Komunis. Soal beribadah diatur dengan ketat di Xinjiang.

Pemerintah mengatakan anak-anak Uighur harus pergi ke sekolah bukan ke masjid.

Alasannya untuk menjauhkan mereka dari jihad jahat, dan sosok jahat itu mereka gambarkan dengan seorang laki-laki di sebelah kiri mural.

Gambar di sebelah kiri menunjukkan seorang imam menikahkan pasangan Uighur secara diam-diam. Ini bertentangan dengan hukum di Cina.

Pasangan yang akan menikah harus mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mendapat surat nikah.

Baca: Yang kalah mingg*t dari Indonesia Status Twitter Jerinx SID Komentari Habib Bahar bin Smith

Pria Uighur di sebelah kanan memegang sebuah buku tentang aturan pernikahan di Cina. Ini adalah aturan lain yang diberlakukan oleh pemerintah bagi komunitas Uighur untuk mengawasi mereka dalam mempraktekkan agama.

Halaman
1234

Berita Terkini