Kombatan OPM Paling Brutal Kelly Kwalik Tak Sadar Dikuntit, Panik dan Kocar-kacir Disergap Tim Yon 33
TRIBUNJAMBI.COM - Semasa hidupnya, Kelly Kwalik dikenal kombatan OPM paling brutal.
Ia tewas diterjang peluru aparat kepolisian saat di persembunyian.
Kelly Kwalik, pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas di persembunyiannya di Timika tahun 2009 silam.
Semasa hidupnya, Kelly Kwalik dikenal kombatan OPM paling brutal.
Baca: Susunan Tim Terbaik Liga 1 2018, Penyerang Dari Persib Bandung, Gelandang Persija
Baca: Kasus Pajero, Kejari Enggan Sebut Keterlibatan Tersangka, Kuasa Hukum Bilang Peran Isnedi Kecil
Baca: Dulu Sebulan Bisa Dapat Rp 8 Juta, Sekarang Segini Pendapatan Driver Ojek Online Ojol
Peristiwa yang 'melambungkan' nama Kelly Kwalik menjadi buronan aparat keamanan Indonesia ialah saat menculik anggota tim ekspedisi penelitian flora-fauna Lorentz 95.
Ekspedisi Lorentz berjumlah 11 orang ini terdiri dari WN Inggris, Daniel Start (22), William "Bill" Oates (23), Annette van der Kolk (22), dan Anna Mclvor (21).
Anggota tim dari Indonesia terdiri dari Navy Panekanan (28), Matheis Y.Lasamalu (30), Jualita Tanasale (30), Adinda Arimbis Saraswati (25).
Mereka juga dibantu oleh antropolog Markus Warip (36) dari Universitas Cendrawasih dan Abraham Wanggai (36) dari Balai Konservasi Sumber Daya ALam (BKSDA) Kantor Wilayah Kehutanan Irian Jaya.
Kepala suku Nduga, Jacobus Wandika juga turut serta dalam ekspedisi ini.
8 Januari 1996, ekspedisi ini hampir selesai ketika urusan tambah runyam tatkala tim ekspedisi Lorentz diculik oleh OPM pimpinan Kelly Kwalik.
Baca: Nama Egianus Kogoya Tak Setenar Aksinya, Sosok Berpengaruh di Bumi Cendrawasih ini pun Tak Kenal
Baca: 7 Anak Beranak Ini Tewas Terpanggang Api yang Melalap Rumah, Tetangga Tak Kuat Tahan Tangis
Baca: Kabar Gembira, 31 Tenaga Bidan di Muarojambi, Diangkat Jadi CPNS
Sejak saat itu sorotan media internasional diarahkan kepada peristiwa ini.
Jakarta menanggapi keras atas penculikan tim Lorentz.
Kopassus Grup-5 Antiteror yang saat itu dipimpin Prabowo Subianto segera dipersiapkan.
Pemerintah amat serius membebaskan sandera lantaran negosiasi cara halus tak membuahkan hasil.
Kelly Kwalik menuntut kemerdekaan Papua baru sandera dibebaskan.
Dikutip dari Angkasa : Indonesian Special Forces, Kelly Kwalik tak mau mengubah tuntutannya itu.
"Saya minta ubi harus dapat ubi, bukan minta ubi dikasih ketela !," tutur Kelly Kwalik seraya mengibaratkan kemerdekaan Papua mutlak tak boleh ditawar Indonesia.
Ngeyel dengan tuntutannya, TNI langsung menarik Satgas Rajawali Yonif Linud 330 pimpinan Kapten Inf Agus Rochim yang bertugas di Timor-Timur ke Mapenduma, Papua pada 7 Mei 1996.
OPM Kelly Kwalik tak tahu siapa Yonif Linud 330 yang bakal mereka hadapi ini.
Baca: KPK Bongkar Dugaan Proyek Fiktif, Dua Pegawai Waskita Diduga Kantongi Uang Korupsi Rp 186 miliar
Baca: Ucapan Selamat Hari Ibu 22 Desember Dalam Bahasa Indonesia dan Inggris Untuk Status FB, IG, atau WA
Baca: Ditanya Soal Keberadaan Bilik Bercinta di Lapas Sukamiskin, Ini Kata Setya Novanto
Yon 330 dapat embel-embel Rajawali lantaran sudah mendapat pelatihan layaknya pasukan khusus.
Tujuan pelatihan itu tak lain ialah memburu Si Krebo Hutan Fretilin di Timor-Timur.
Lengkaplah sudah Yon 330 ini, sudah terlatih baik juga kenyang pengalaman tempur di Timor-Timur.
Yonif Linud 330 Kostrad
Usai tiba, Yon 330 melakukan persiapan dan koordinasi sebelum akhirnya mulai bergerak ke Daerah Persiapan (DP) di Kenyam.
Kompi dibagi dalam beberapa tim kecil.
Secara berangsur masing-masing tim dikirim ke daerah operasi.
Tim Pendawa I yang beranggotakan 25 orang mendapat giliran masuk tanggal 13 Mei 1996.
Pendawa I inilah yang bertugas menjadi 'Ring I' dalam pengejaran Kelly Kwalik.
Tim ini juga dipimpin oleh Kapten Agus Rochim.
Baca: Aquagirl yang Menyelamatkan Nelayan NTT, Obrolan Bersama Menteri Susi Pudjiastuti
Baca: Kasus Pajero, Kejari Enggan Sebut Keterlibatan Tersangka, Kuasa Hukum Bilang Peran Isnedi Kecil
Baca: Nama Egianus Kogoya Tak Setenar Aksinya, Sosok Berpengaruh di Bumi Cendrawasih ini pun Tak Kenal
Mereka berjalan menyusuri sungai Kilmik.
Berhari-hari Pendawa I melacak keberadaan sandera.
Pendawa I rupanya sudah berhasil mengendus keberadaan Kelly Kwalik beserta sandera setelah menemui bungkus permen dan pembalut wanita.
Mereka yakin keberadaan sasaran sudah dekat dan benar saja hal itu.
Yonif Linud 330 Kostrad
Pendawa I kemudian menguntit diam-diam, berhari-hari keberadaan Kelly Kwalik tanpa ia sadari sama sekali.
Hal ini dilakukan karena belum adanya 'lampu hijau' bagi tim untuk menyergap Kelly Kwalik.
Pada tanggal 15 Mei 1996, Pendawa I mendapati samar-samar suara orang yang tak lain itu adalah Adinda Saraswati, salah satu anggota tim peneliti.
Seperti dikutip dari Adinda : 130 Hari terperangkap di Mapenduma, setelah melihat ada tentara, ia segera berlari menghampiri para prajurit TNI untuk diselamatkan
Sedangkan sandera yang lain mendapat perintah dari kelompok OPM Kelly Kwalik untuk turun dari tebing menuju sungai.
Namun sejurus kemudian terdengar deru helikopter milik TNI.
OPM panik bukan kepalang mendengar deru helikopter TNI, mereka kemudian bertindak beringas membunuh dua sandera, yakni : Navy Panekanan dan Matheis Y.Lasamalu.
Sisa sandera sembari berteriak histeris melihat pembunuhan itu kemudian berusaha melarikan diri ketika mengetahui TNI menyerbu Kelly Kwalik cs.
Baca: KPK Bongkar Dugaan Proyek Fiktif, Dua Pegawai Waskita Diduga Kantongi Uang Korupsi Rp 186 miliar
Baca: Dulu Sebulan Bisa Dapat Rp 8 Juta, Sekarang Segini Pendapatan Driver Ojek Online Ojol
Baca: Kasus Pajero, Kejari Enggan Sebut Keterlibatan Tersangka, Kuasa Hukum Bilang Peran Isnedi Kecil
Untung sisa sandera berhasil diamankan oleh Yon 330.
Namun OPM bersikeras merebut kembali sandera, mereka menembaki Yon 330.
Maka terjadilah pertempuran sengit antara Yon 330 vs OPM Kelly Kwalik.
Semalam Yon 330 bertahan dari serbuan OPM hingga pada 16 Mei 1996 tim tambahan dari Kopassus datang membantu mereka dan sandera baik yang masih hidup atau meninggal berhasil dievakuasi.
(*)
TONTON VIDEO TERBARU KAMI FENOMENA ANEH DI BANJARNEGARA, TANDA-TANDA KIAMAT?
IKUTI INSTAGRAM KAMI:
BERITA SUDAH DIMAUT DI GRID DENGAN JUDUL PENDAWA 1, TIM PEMBURU