Kelly Kwalik menuntut kemerdekaan Papua baru sandera dibebaskan.
Dikutip dari Angkasa : Indonesian Special Forces, Kelly Kwalik tak mau mengubah tuntutannya itu.
"Saya minta ubi harus dapat ubi, bukan minta ubi dikasih ketela !," tutur Kelly Kwalik seraya mengibaratkan kemerdekaan Papua mutlak tak boleh ditawar Indonesia.
Ngeyel dengan tuntutannya, TNI langsung menarik Satgas Rajawali Yonif Linud 330 pimpinan Kapten Inf Agus Rochim yang bertugas di Timor-Timur ke Mapenduma, Papua pada 7 Mei 1996.
OPM Kelly Kwalik tak tahu siapa Yonif Linud 330 yang bakal mereka hadapi ini.
Baca: KPK Bongkar Dugaan Proyek Fiktif, Dua Pegawai Waskita Diduga Kantongi Uang Korupsi Rp 186 miliar
Baca: Ucapan Selamat Hari Ibu 22 Desember Dalam Bahasa Indonesia dan Inggris Untuk Status FB, IG, atau WA
Baca: Ditanya Soal Keberadaan Bilik Bercinta di Lapas Sukamiskin, Ini Kata Setya Novanto
Yon 330 dapat embel-embel Rajawali lantaran sudah mendapat pelatihan layaknya pasukan khusus.
Tujuan pelatihan itu tak lain ialah memburu Si Krebo Hutan Fretilin di Timor-Timur.
Lengkaplah sudah Yon 330 ini, sudah terlatih baik juga kenyang pengalaman tempur di Timor-Timur.
Yonif Linud 330 Kostrad
Usai tiba, Yon 330 melakukan persiapan dan koordinasi sebelum akhirnya mulai bergerak ke Daerah Persiapan (DP) di Kenyam.
Kompi dibagi dalam beberapa tim kecil.
Secara berangsur masing-masing tim dikirim ke daerah operasi.
Tim Pendawa I yang beranggotakan 25 orang mendapat giliran masuk tanggal 13 Mei 1996.
Pendawa I inilah yang bertugas menjadi 'Ring I' dalam pengejaran Kelly Kwalik.
Tim ini juga dipimpin oleh Kapten Agus Rochim.
Baca: Aquagirl yang Menyelamatkan Nelayan NTT, Obrolan Bersama Menteri Susi Pudjiastuti
Baca: Kasus Pajero, Kejari Enggan Sebut Keterlibatan Tersangka, Kuasa Hukum Bilang Peran Isnedi Kecil
Baca: Nama Egianus Kogoya Tak Setenar Aksinya, Sosok Berpengaruh di Bumi Cendrawasih ini pun Tak Kenal
Mereka berjalan menyusuri sungai Kilmik.