Kali ini ada jawaban. Kapten Sukardi, perwira tertua Yon 530 dan Kapten Kuncoro, wakil komandan Yon 454 datang menghadap. Mereka diberi penerangan tentang duduk persoalan yang sebenarnya, dan diperintahkan menarik pasukan mereka ke Kostrad.
Pukul 15.30, Kapten Kuncoro dan Sukardi meningallkan markas Kostrad. Pukul 16.30 benar Kapten Sukardi membawa pasukannya dengan kekuatan 1 batalyon (minus satu kompi yang tetap tertipu oleh G30S) ke pangkuan Kostrad.
Tetapi, Kapten Kuntjoro tidak kembali dengan pasukannya, Yon 454, yang tetap belum menyadari bahwa mereka diperalat G30S dan kemudian ternyata mundur ke Halim menggabungkan diri pada Cenko Gestapu.
Dengan kembalinya Yon 530 strategi Kostrad telah berhasil sebagian. Sementara itu Kostrad menghubungi RPKAD yang pada pukul 17.00 telah siap di perbatasan kota dengan kekuatan 2 batalyon. Dari kekuatan ini, 1 batalyon terus menuju Kostrad.
Dengan kekuatan yang berhasil dihimpunnya, kini Pak Harto bertekad membereskan krisis di jantung ibukota.
Pukul 19.00, dikeluarkan perintah kepada RPKAD untuk menguasai kembali sepenuhnya Medan Merdeka dan sekitarnya, termasuk merebut kembali Gedung RRI dan Pusat Telekomuniikasi tanpa meninggalkan prinsip "menghindari pertumpahan darah”.
Dengan cepat dan taktis, pasukan pembebas bergerak. Dan sungguh membanggakan, 20 menit kemudian Gedung RRI dan Telekomunikasi sudah berhasil dibebaskan, tanpa pertumpahan darah!
Sementara itu, Kostrad mengerahkam Batalyon 530 yang sudah menggabungkan diri untuk menjalankan tugas pengamanan di sekitar Pusat Telokomunikasi.
Hasilnya, segerombolan Pemuda Rakyat dapat disergap lengkap dengan senjatanya.
Rupanya gerombolan G30S ini belum mengetahui perubahan situasi dan mendapat tugas menduduki kantor Front Nasional.
Dari mereka inilah, makin jelas peranan Halim Perdana Kusuma sehingga mempertebal tekad Pak Harto untuk secepat mungkin mendudukinya.
Penyergapan Halim Perdana Kusuma
Sebelum menyergap Halim Perdana Kusuma, Kostrad dengan bantuan Skogar mengambil pelbagai langkah-langkah pengamanan terlebih dahulu di beberapa tempat penting lainnya di ibukota.
Batalyon 328/Kujang berkekuatan 2 Batalyon diperintahkan menjaga di Jl. Radio dan sisanya disediakan untuk gerakan ke Halim.
Gedung Bank Indonesia baik yang di Jalan Thamrin maupun yang di Jakarta-Kota, telah dijaga oleh satuan-satuan yang dikerahkan Skogar semenjak pukul 20.30 malam.
Baca: Viral di Media Sosial, Bocah Baru Lulus SD Nikahi Siswi SMK Berusia 17 Tahun di Sulawesi