'Macan Loreng Berbaret Merah' Menyusup ke Halim, Pergerakan Menegangkan Usai G 30S/PKI

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soeharto saat peristiwa G30S/PKI. (pijardaritimur)

Konsultasi antara perwira-perwira senior di markas Kostrad menghasilkan persetujuan, bahwa Pak Harto untuk sementara memegang pimpinan Angkatan Darat.

Segera Pak Harto mengambil tindakan-tindakan yang luas untuk pengamanan, ialah dengan menghubungi angkatan-angkatan lainnya.

Dengan Angkatan Laut dan Kepolisian segera terdapat katas sepakat. Kedua angkatan ini kemudian menempatkan perwira-perwira penghubung di markas Kostrad. Hanya AURI tetap sukar dihubungi.

Sementara itu di markas Kostrad pimpinan ABRI terus menganalisa situasi, berdasarkan informasi yang sedikit demi sedikit bertambah.

Diketahui bahwa Jenderal Nasution lolos, bahwa pasukan di sekitar Medan Merdeka ialah Yon 454 Para dan Yon 530 Para yang didatangkan atas perraintaan Presiden untuk memeriahkan Hari Angkatan Bersenjata tanggal 5 Oktober.

Dan akhirnya terdengar siaran resmi G-30-S Iewat RRI jam 7.20 pagi, yang membuat jelas bahwa hari itu telah terjadi kup.

Berdasarkan data-data ini Jenderal Suharto lalu menarik analisis baru. Dalam analisa ini Yon I KK Men Cakrabiravva, Yon 454 serta Yon 530 dimasukkan dalam kategori lawan.

Hasil analisa segera diikuti olieh tindakan. Pak Harto memerintahkan menetralisir kekuatan militer seikitar Medan Merdeka dan istana, sambil berpegang teguh pada patokan: menguasai kembali suasana tanpa pertumpahan darah. Bagaimana ini harus dilaksanakan?

Rentetan tindakan-tindakan sampai jam 21.00

Baca: Viral di Media Sosial, Bocah Baru Lulus SD Nikahi Siswi SMK Berusia 17 Tahun di Sulawesi

Setelah mendapat gambaran tentang situasi, pada jam 9.00 pagi Kostrad mulai mengambil tindakan-tindakan konkrit, yaitu mengeluarkah perintah kepada Yon 454 Para dan Yon 530 Para agar meninggalkan daerah pertahanan mereka dan menarik diri ke markas Kostrad — suatu perintah yang mudah dipahami karena kedua batalyon tersebut secara operasional berada di bawah komandan Brigade III/Para Kostrad.

Tetapi perintah ini tidak ditaati. Sementara itu Kostrad pun mengadakan konsinyering seluruh pasukan yang ada di Jakarta.

Karena perintah pukul 09 00 pagi belum juga mendapatkan reaksi, maka pukul 11.00 sekali lagi Kostrad mengeluarkan perintah yang sama kepada Yon 454 dan 530 Para.

Juga kali ini tanpa hasil. Tanpa kehilangan kesabaran dan tanpa meninggalkan kebijaksanaan “memulihkan suasana tanpa pertumpahan darah”, Pak Harto dan kawan-kawan mengambil tidnakan-tindakan lain yang dapat dilakukan.

Skogar yang langsung dipimpin Pak Umar tidak tinggal diam untuk memperkuat counter-move Pak Harto. Sementara itu satu kompi batalyon 328/Kujang ditempatkan di bawah Skogar.

Hampir empat jam setelah perintah kedua pada pukul 11.00, belum juga Yon 454 dan 530 masuk markas Kostrad. Maka pukul 15.00, untuk ketiga kalinya memanggil kedua batalyon tersebut.

Halaman
1234

Berita Terkini