Para korban juga sudah diberikan edukasi cara menyelamatkan diri bila ada gempa. Edukasi diberikan menggunakan lagu. Meski dalam keadaan darurat mereka tetap melaksanakan upacara bendera 17 Agustus dan salat Idul Adha.
Baca: Sudah 515 Orang Tewas Akibat Gempa di Lombok
“Mereka itu tampak semangat. Hanya pas saat ada gempa mereka teringat lagi dengan kejadian gempa sebelumnya,” bilang Sri, mengisahkan.
Meski hanya sebentar iapun berkeinginan untuk kembali menjadi relawan lagi. Ia mewakili PetroChina International Jabung, bersama tim medis lain yaitu dr. Ary Soeharijanto dari ConocoPhilip dan dr. Akbar dari Eni Indonesia yang masuk dalam program SKK migas sebagai tim medical assessment pada proyek bantuan KESDM ke bencana NTB. (nurlailis)