Andi Arief pun menyebut saat ini logistik Prabowo dalam kondisi yang sangat lemah.
Karena itu, pilihan dia dalam menentukan Cawapres antara lain ditentukan faktor ‘gizi’ tersebut.
Simak twit Andi Arief, @andiarief: Operasi pertama adalah Jokowi Calon tunggal. Jika tidak berhasil maka operasi aelanjutnya menunjuk wakil Prabowo yang lemah dengan memanfaatkan kesulitan logistik Prabowo. Kalau sepakbola namanya pengaturan skor.
Benarkah yang dikatakan Andi Arief? Apakah alasan rasional Prabowo Subianto pilih Sandiaga Uno? Apakah hanya karena urusan logistik?
Dalam pandangan penulis, apa yang disampaikan Andi Arief ada benarnnya, meski bukan itu saja.
Ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan penentuan bakal Cawapres Prabowo Subianto jika akhirnya nanti benar-benar memilih Sandiaga Uno.
1. Faktor logistik
Fakto logistik adalah salah satu pertimbangan utama ketika Prabowo harus menentukan bakal Cawapres.
Kenapa? Ya karena untuk memutar inftrastruktur partai, relawan, maupun tim pemenangan membutuhkan logistik yang sangat besar.
Jika pemilihan kepala daerah saja membutuhkan logistik puluhan hingga ratusan miliar, untuk pemilihan presiden tentu hitungan bisa naik berlipat-lipat.
Berdasarkan laporan Globe Asia, tahun 2018 ini Sandiaga Uno masuk jajaran pengusaha terkaya di Indonesia.
Baca: Pemprov Sumbar Kumpulkan Rendang, Target 1 Ton, Untuk Dikirim ke Lombok
Baca: Sandiaga Uno Dipilih Prabowo Subianto Jadi Cawapresnya? ini 3 Alasan Rasional Bila itu Terjadi
Harga Sandiaga Uno tahun ini turun 200 juta dolar AS atau Rp 2,88 triliun (kurs 1 dolar AS = Rp 14.444) jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun 2018, Sandiaga Uno berada di posisi ke-85 dengan tafsiran harta kekayaan mencapai 300 juta dolar atau Rp 4,3 triliun. Tahun 2017, hartanya 500 juta dolar AS.
Saat mendaftarkan diri pada Pilkada DKI 2017, total kekayaan Sandiaga Uno tercatat Rp 3.856.763.292.656 dan 10.347.381 dolar AS dan menjadikannya sebagai kandidat terkaya.
Bagaimana dengan Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat 2 periode (2008-2013, 2013-2018) kader PKS yang digadang-gadang sebagai bakal Cawapres, Ahmad Heryawan tidak memiliki logistik yang cukup.